Dark/Light Mode

Kerek Devisa, Forkami: Maksimalin Tol Laut Dan ALKI

Selasa, 18 Agustus 2020 12:54 WIB
Ilustrasi kapal tol laut. (Foto: ist)
Ilustrasi kapal tol laut. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Komunikasi Maritim (Forkami) menilai banyak yang bisa dimaksimalkan dari Program Tol Laut. Salah satunya, memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) untuk meraup devisa.

"Dalam situasi akibat pandemi ini, banyak celah yang bisa dimanfaatkan dari Tol Laut secara maksimal untuk devisa. Dengan memanfaatkan ALKI I, II, dan III secara maksimal," ujar Ketua Forkami James Talakua di Jakarta, kemarin.

Untuk diketahui, ALKI merupakan alur laut yang ditetapkan untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum internasional. Baik untuk pelayaran maupun penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal dan pesawat asing di atas laut tersebut.

Baca juga : Grab Diminta Hormati Putusan KPPU

ALKI ditetapkan    untuk menghubungkan dua     perairan bebas: Samudra Hindia dan Samudra     Pasifik. Semua kapal dan pesawat asing yang mau melintas ke utara atau selatan harus melalui ALKI. Adapun    pembagiannya. ALKI I: Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Sunda, Samudra Hindia. ALKI II: Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok. ALKI III: Samudra Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, Laut Sawu, Samudra Hindia.

James menilai, ALKI dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi. Selain juga pemanfaatan Selat Malaka yang perannya sangat penting di Asia maupun internasional. "Intinya, ALKI bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menambah pendapat negara. Terlebih di masa pandemi ini, di saat ekspor melemah," imbuhnya.

Soal Tol Laut sendiri, James berharap program ini bisa meneruskan kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada peresmian Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) 27 Februari 1957, Bung Karno menyematkan motto berbahasa Sansekerta “Nauyanam Avasyabhavi Jivanam Anavasyabhavi. Artinya: di    darat kita berkarya, di laut kita berjaya.

Baca juga : Haji Dibatalkan, Garuda Makin Lesu Darah

"Diperlukan kolaborasi, koordinasi, dan kerja sama yang erat antar semua pemangku kepentingan. Tujuannya, agar Tol Laut segera terwujud," cetus James.

Dia memastikan, keseriusan    Forkami    dalam     mendukung presiden terus dilakukan. Pada 2017, Forkami menyerahkan surat bernomor: FK 001/KETUM/I/2017 tertanggal 16 Januari    2017 kepada Presiden dan juga lembaga kepala staf kepresidenan yang berisikan rekomendasi penting yang    merupakan hasil dari pemikiran insan maritim yang pada saat itu menyambut gembira Program Tol Laut. Sehingga mendukung sepenuhnya program tersebut.

Salah satu rekomendasinya, Forkami meminta ketegasan Presiden terkait penempatan pemangku jabatan    di lingkungan pemerintah, khususnya di lingkungan Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan yang memiliki kompetensi dan berdasarkan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.