Dark/Light Mode

Bicara Ketahanan Pangan

Politisi Gerindra: Produksi Pupuk BUMN Sudah Top...

Kamis, 27 Agustus 2020 06:31 WIB
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade. (Istimewa)
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pupuk subsidi masih menjadi persoalan petani di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Pemerintah disarankan menuntaskan masalah ini. Jangan cuma fokus ngurusin UMKM.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade memandang, persoalan pupuk subsidi harus dievaluasi. “Sebetulnya perlu ada evaluasi yang menyeluruh yang juga melibatkan Kementerian BUMN tentang bagaimana pola subsidi ke depan, agar permasalahan ini bisa selesai tidak berlarut,” ujar Andre kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia menceritakan, beberapa hari lalu saat ke Sumatera Barat (Sumbar), banyak petani mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi. Dia meminta agar pemerintah memperhatikan persoalan pupuk.

Jangan dianggap sepele, karena bisa berdampak kepada kebutuhan pokok masyarakat. Jangan gara-gara pupuk subsidi susah pangan terancam. “Informasi yang saya dapat, BUMN pupuk sebetulnya stok ada, tapi anggaran pemerintah untuk pupuk subsidi itu sedikit, maka ini perlu diperhatikan pemerintah. Khawatir muncul spekulan, persoalan kualitas, serta harga pangan,” tegasnya.

Menurutnya, kondisi saat ini yang terjadi adalah nilai anggaran pupuk subsidi besarnya berbanding terbalik dengan kebutuhan petani. Anggaran untuk subsidi pupuk disunat sementara kebutuhan petani malah bertambah Karenanya, Politisi Partai Gerindra ini tidak mau menyalahkan Holding Pupuk Indonesia.

Baca juga : BNI Dukung Program Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro

“Produksi pupuk dari BUMN itu sudah top. Holding Pupuk Indonesia kapan pun di minta, mereka siap saja, Karena BUMN itu kan menjalani penugasan dari pemerintah,” katanya.

Terkait persoalan anggaran subsidi, Andre menyebut informasi terakhir, utang pemerintah kepada Pupuk Indonesia sampai Rp 17,1 triliun.

Pemerintah pun belum melunasinya hingga saat ini. Dia menduga itu menjadi salah satu penyebab anggaran subsidi tidak besar.

Setali tiga uang, Peneliti Center of Food, Energy and Sustainable Development, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah turut mewanti-wanti persoalan ini.

Dia meminta dalam kondisi pandemi, selain menggenjot UMKM, pemerintah juga perlu memperhatikan petani dalam masalah pupuk.

Baca juga : Program Kemitraan Pupuk Kaltim Kerek Produksi Padi Petani

“Kelangkaan pupuk subsidi ini bisa berpengaruh terhadap produktivitas hasil tani,” kata Rusli kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kalau sampai pupuk berkualitas bersubsidi yang dibutuhkan jumlahnya terbatas, maka petani bisa tidak maksimal menjalankan proses penanaman serta perawatan.

“Ketahanan pangan kita terancam. Karena akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen. Jadi, persoalan pertanian ini sangat penting jangan sampai sektor ini ambruk. Dampak paling buruknya bisa kurang pangan nanti Indonesia,” kata Rusli.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana menyatakan, sebagai BUMN pihaknya siap jika ditugaskan memproduksi pupuk sesuai kebutuhan petani.

Dia juga menjamin pasokan pupuk tidak mengalami kendala serta stok masih aman. “Insya Allah kami selalu siap menjalankan setiap tugas dari pemerintah,” aku Wijaya saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi: Pemerintah Berhasil Produksi Dan Gunakan B20

Mengenai jumlah atau volume subsidi maka Pupuk Indonesia juga menegaskan siap mengikuti arahan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Realisasi penyaluran sampai dengan 17 Agustus 2020 sudah mencapai 5.807.803 ton.

“Penyaluran ini kami lakukan secara tertutup. Kami ikuti aturan alokasi serta diberikan bagi petani yang sudah masuk listing dalam Kelompok Tani. Para petani yang mendapatkan pupuk subsidi sudah teregistrasi dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), yang diatur oleh Kementan,” tegasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.