Dark/Light Mode

Chandra Asri Operasikan Pabrik MTBE Dan B1

Senin, 7 September 2020 18:35 WIB
Pabrik Chandra Asri. (Foto: ist)
Pabrik Chandra Asri. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mulai mengoperasikan kedua unit pabrik MTBE dan B1 yang pertama kalinya ada di Indonesia. Konstruksi kedua pabrik berhasil diselesaikan sesuai jadwal di tengah masa pandemi. 

Pengoperasian pabrik MTBE dan B1 untuk mendukung target pemerintah Indonesia untuk mensubstitusi impor melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang diusung oleh Kementerian Perindustrian.

Baca juga : DPR Bersiasat Jadikan Sri Mul Wonder Woman

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri petrokimia di Indonesia memiliki peran penting dalam mensubstitusi impor, oleh karena itu perlu didorong untuk tumbuh. “Selain substitusi impor, perusahaan petrokimia seperti Chandra Asri juga mampu menarik investor baru yang tentunya akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya, Senin (7/9).

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, pada 2018, Indonesia masih mengimpor produk kimia methanol, termasuk turunannya yaitu MTBE maupun B1, senilai Rp 174 triliun. Selama ini, impor produk methanol dan turunannya di Indonesia berasal dari negara beberapa negara.

Baca juga : Panglima TNI Pastikan Prada MI Kecelakaan

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, mengatakan, prioritas utama perseroan adalah mendukung pemerintah dan industri dalam negeri dalam mengurangi ketergantungan impor. “Dengan beroperasinya pabrik baru ini, kami berharap tujuan pemerintah mengurangi impor sampai 35 persem di tahun 2022 dapat tercapai,” ujarnya.

Konstruksi pabrik MTBE dan B1 milik Chandra Asri ini dilakukan oleh Toyo Engineering Corporation (TOYO) dan PT. Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) sejak 2018.

Baca juga : Taniversary Apresiasi Petani dan Pertanian Indonesia

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Toyo dan IKPT karena berhasil menyelesaikan konstruksi ini semasa pandemi, sehingga operasional pabrik dapat dimulai sesuai rencana kami,” tambah Erwin Ciputra.

Kedua pabrik ini juga merupakan pabrik pertama di Indonesia yang menggunakan Lummus Technology, salah satu teknologi processing pabrik petrokimia paling mutakhir di dunia. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.