Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jonan Sarankan RNI Fokus Ke Konsumen
Tinggalkan Budaya Kuno Atau Digilas Kompetitor
Kamis, 10 September 2020 06:27 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Diruktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan memberikan wejangan kepada jajaran BUMN Pangan.
Salah satunya, menyarankan perusahaan pelat merah itu mengubah mindset dari dari product oriented menjadi customer oriented.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, meminta masukan Jonan, berbagi pengalamannya sukses membesarkan KAI.
Direktur Utama Holding PT RNI Eko Taufik Wibowo mengaku, pihaknya meminta masukan Jonan karena menyadari RNI sebagai induk holding BUMN pangan perlu membuat terobosan.
Baca juga : Puan: HUT RI Momentum Tingkatkan Persatuan Dan Gotong Royong
“Kami tahu Bapak Jonan sudah memiliki pengalaman yang banyak. Beliau pernah berkarier di perusahaan swasta dan BUMN, pernah menjadi menteri. Sekarang mungkin bisa menceritakan pengalamannya,” ujar Eko dalam Webinar BUMN Klaster Pangan, di Jakarta, kemarin.
Eko menegaskan, pihaknya ingin RNI menjadi pemain utama di sektor pangan. Perusahaan bisa menjalankan visinya menjadi perusahaan investment holding terbaik di tingkat regional.
Serta, sukses mengelola kelompok usaha secara terintegrasi, dengan mengedepankan prinsip sinergi antar kelompok usaha.
“Pemikiran dan pengalaman Pak Jonan saya kira sangat baik untuk nanti kami adopsi. Kami masih ketergantungan dengan negara lain untuk pangan, karena itu butuh perbekalan untuk ke depannya dalam menata organisasi atau perusahaan,” ungkap Eko.
Baca juga : Angkasa Pura I Berusaha Konsisten Jaga Pelayanan Berstandar Internasional
Menjawab permintaan itu, Jonan menyampaikan, BUMN klaster pangan memang sudah seharusnya memiliki strategi jangka panjang. Harus memiliki strategi membesarkan perusahaan setelah pendemi Covid-19 berakhir.
“Itu dulu yang harus disiapkan. Seperti apa dan harus bagaimana kita,” cetusnya.
Untuk melakukan perubahan, Jonan menerangkan, perusahaan harus memiliki kemampuan membaca kelemahan internal. Kemudian harus cepat membenahinya. Setelah itu, perusahaan harus melakukan pembenahan mindset.
“Untuk perubahan, kita harus tahu persoalannya dulu. Lalu sebagai perusahaan, kita harus tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. Sekarang, mindset harus diubah dari product oriented menjadi customer oriented. Artinya, harus fokus apa yang diinginkan masyarakat sebagai konsumen,” imbuh Jonan yang kini menjadi Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk itu.
Baca juga : PKB Dorong 7 Kader Maju Di Pilkada Jabar
Jonan menuturkan, jika perusahaan masih ngotot bertahan dengan budaya kuno, masih fokus pada product oriented, tak akan bisa mendongkrak perusahaan. Malah sebaliknya membahayakan kinerja. Dampaknya perusahaan bisa digilas kompetitor.
“Yang dibutuhkan pelanggan itu yang harus dipenuhi. Gimana caranya, kebutuhan pelanggan bisa relevan dengan bisnis kita. Ya kalau kita bertahan dengan apa yang kita inginkan saja, kasarnya, mau syukur nggak mau ya udah, maka kita yang akan habis,” papar Jonan.
Seperti diketahui, di bawah kepemimpinan Jonan, PT KAI melakukan perubahan fenomenal.
Jonan membalikkan kerugian perusahaan dari Rp 83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan pada 2009 menjadi Rp 154,8 miliar. Dan, pada 2013, telah mencatatkan laba sebesar Rp 560,4 miliar. Salah satu jurus Jonan, meningkatkan kenyamanan penumpang. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya