Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

UU BI Mau Direvisi, Rupiah Tertekan

Rabu, 23 September 2020 09:40 WIB
UU BI Mau Direvisi, Rupiah Tertekan

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07 persen di level Rp 14.775 per dolar AS, dibanding penutupan kemarin yang terpaku di level Rp 14.785 per dolar AS.

Dalam sesi penutupan kemarin, rupiah melemah cukup tinggi, hingga 0,58 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia dilaporkan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Sebut saja dolar Singapura yang melemah 0,1 persen, yen Jepang 0,19 persen, baht Thailand  0,01 persen, yuan China 0,11 persen, ringgit Malaysia 0,25 persen, dan peso Filipina 0,03 persen terhadap dolar AS.

Baca juga : Dolar AS Perkasa, Rupiah Tertekan

Sedangkan indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,4 persen menjadi 93,975.

Terhadap euro, pergerakan rupiah dilaporkan membaik. Naik 0,42 persen ke level Rp 17.226. Terhadap dolar Australia, naik 0,70 persen ke posisi Rp 10.515.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi, rupiah kemungkinan masih akan diperdagangkan di zona merah. Melanjutkan tren pelemahannya sepanjang pekan ini.

Baca juga : PSBB Jakarta Hari Ketiga, Rupiah Masih Tokcer

"Jujur saja, pelemahan rupiah tertekan oleh wacana amandemen Undang-Undang Bank Indonesia (UU BI). Banyak investor yang mengkhawatirkan independensi bank sentral," kata Ibrabim di Jakarta, Rabu (23/9).

Ia menyebut, pasar kembali kecewa dan berimbas terhadap keluarnya aliran modal asing dari pasar valas, obligasi dan Surat Utang Negara (SUN). Hal ini bisa  memberikan efek negatif ke pasar keuangan.

Selain itu, kata Ibrahim, permintaan valas korporasi yang meningkat menjelang akhir kuartal III-2020 juga membebani pergerakan rupiah.

Baca juga : PSBB Kembali Diperpanjang, Rupiah Dibuka Menguat

"Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang perlu dolar AS akan menjual rupiah untuk melakukan pembayaran utang, dividen, dan lainnya," imbuhnya.

Ibrahim meramal, rupiah akan kembali melemah antara 30-80 poin di level Rp 14.770 hingga Rp 14.850 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.