Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekspor Furnitur Diprediksi Anjlok, Himbara Turun Tangan

Rabu, 26 Agustus 2020 19:46 WIB
Diskusi online Upaya Pemulihan Ekonomi Dalam Industri Furniture di Indonesia. (Foto: ist)
Diskusi online Upaya Pemulihan Ekonomi Dalam Industri Furniture di Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai ekspor mebel dan kerajinan diperkirakan terjun bebas menjadi kurang 1,2 miliar dolar AS hingga akhir 2020. Penurunan ini karena dampak pandemi corona.

Hal itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) secara virtual bertema “Upaya Pemulihan Ekonomi Dalam Industri Furniture di Indonesia”, Selasa (25/8). Hadir sebagai pembicara Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Supriyadi; Ketua Umum Himbara, Sunarso; Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dan ekonom senior Indef, Enny Sri Hartati.

“Ekspor industri mebel dan kerajinan terjun bebas. Anjlok hingga dibawah 50 persen. Hingga Juli ini saja baru mencapai 640 juta dolar AS,” ungkap Ketua Umum Himki Supriyadi dalam keterangannya, Rabu (26/8). Bahkan tidak sedikit anggotanya yang sudah menutup usaha dan mengurangi karyawan akibat tidak lagi mampu mengekspor dan melemahnya daya beli di dalam negeri dan pasar ekspor.

Baca juga : Cuaca DKI Hari Ini Diprediksi Cerah Berawan

Dirjen IKM Dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih membenarkannya. Menurutnya, ekspor mebel dan kerajinan diprediksi tidak akan mencapai 2,4 miliar dolar seperti dalam situasi normal.

“Kami akan fasilitasi industri. Tetap, kita memperhatikan industri dalam negeri. Kalau industri merasa bahan baku kurang, silahkan surati kami. Langsung akan kami tutup. Itu masalah bahan baku yang akan diekspor. Tetap yang namanya hilirisasi akan kita perhatikan,” ujarnya. 

Ketum Umum Himbara, Sunarso mengatakan, akan membantu IKM di sektor ini yakni mempertemukan anggota HIMKI dengan buyers di program UMKM Export BRILian Preneur di JCC Jakarta pada Desember mendatang. Langkah ini untuk menggenjot pasar ekspor dan meningkatkan pembelian di pasar dalam negeri. 

Baca juga : Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan

“Ini masalahnya demand-nya turun, baik di dalam maupun di luar negeri akibat Covid. Oleh karena itu, pemerintah mestinya bisa juga membelokkan belanja negaranya untuk pembeliaan barang-barang juga secara real. Beli kursi mebel dari produk IKM, baik untuk kebutuhan kantor Lembaga, maupun sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sunarso yang juga Direktur Utama BRI ini mengatakan, akan membantu Himki menyalesaikan masalah sengkarut bahan baku yang menjadi persoalan di industri tersebut. “Saya sarankan kepada ketua Himki untuk fight, duduk dengan para stakeholders untuk mensinkronkan semua masalah sengkarut di industri. Himbara juga memberikan dana CSR-nya untuk peningkatan kualitas SDM anggota HIMKI agar mempunyai keahlian mendesign sesuai selera pasar ekspor,” papar Sunarso.

Menurut Ekonom Senior Indef, Enny Sri Hartati, pemerintah tidak perlu mengeluarkan stimulus baru, tinggal refokusing anggaran-anggaran yang sudah ada yakni anggaran APBN dan APBD. “Syarat TKDN pada pengadaan itu sedikit sekali, baru 7-18 persen, kalau dinaikan 30 persen mengutamakan UMKM itu nilai untuk permintaan ke UMKM itu berlipat ganda,” ujarnya. [DIT]

Baca juga : Gubernur Kepri Positif Corona, Istana Tidak Panik

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.