Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jaga Kedaulatan Natuna, KKP Utus Rokhmin Percepat Beroperasinya SKPT

Kamis, 15 Oktober 2020 20:28 WIB
Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri (Foto: Istimewa)
Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak didirikan 3 tahun lalu, operasional Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna masih terkendala. Padahal, aktifnya SKPT sangat strategis untuk menjaga kedaulatan di salah satu pulau terluar paling seksi di Indonesia ini.

Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, diutus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mempercepat beroperasinya SKPT tersebut. Sejauh ini, SKPT itu belum berjalan sebagaimana diharapkan. "Nelayan belum mau mendaratkan ikannya di pelabuhan SKPT itu. Apalagi aktivitas ekspor," kata Rokhmin, usai temu koordinasi pelaksanaan pembangunan SKPT, di Natuna, Kamis (15/10).

Baca juga : Presiden Masih Percaya Terawan

Dia menyatakan, potensi perikanan di Natuna sangat besar. Namun, yang dimanfaatkan baru sekitar 20 persen. Dari potensi 500 ribu ton per tahun, yang diproduksi baru 100 ribu ton. Hal itu diketahui setelah Rokhmin datang langsung ke SKPT Natuna di Selat Lampa dan pusat budidaya kerapu maupun napoleon di Sedanau. "Potensi untuk menjadikan Natuna sebagai pulau terluar yang maju dan makmur itu sangat besar," lanjutnya.

Hasil temuan Rokhmin, salah satu kendala SKPT belum beroperasi adalah pembangunan kolam pelabuhan belum selesai. Perkembangannya baru 60 persen. Itulah yang menyebabkan kapal nelayan enggan menepi ke pelabuhan. "Ombaknya terlalu besar. Susah untuk mendaratkan ikan," jelasnya.

Baca juga : Kemenangan Kubunya di Sabah, Buka Jalan Muhyiddin Percepat Pemilu

Untuk mempercepat pembangunan itu, Rokhmin mengatakan, KKP sudah mengalokasikan anggaran untuk mulai dibangun pada Januari 2021. "Selain juga ada hibah dari Jepang."

Kolam pelabuhan itu ditargetkan selesai akhir 2021. Sehingga tahun depan nelayan mulai mendaratkan ikan di SKPT.

Baca juga : Cegah Penularan Corona, Kominfo Perpanjang WFH

Rokhmin juga melihat potensi budidaya tambak udang vaname di pulau tersebut. Diharapkan, ada 2.000 hektare tambak udang dibuka. Jika dikembangkan, potensi pemasukan yang didapatkan bisa 6 kali lipat dari APBD Natuna saat ini, yaitu sekitar Rp 1 triliun.

Natuna adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang perairannya kerap disinggahi kapal asing dan rawan terjadinya illegal fishing. Mengaktifkan SKPT adalah salah satu strategi yang diambil pemerintah untuk mengusir kapal-kapal pencuri ikan asing yang masuk ke perairan Natuna. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.