Dark/Light Mode

Kondisi Perusahaan Merana Karena Corona

Garuda Terpaksa Putusin Kontrak 700 Pekerjanya

Rabu, 28 Oktober 2020 06:05 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra

RM.id  Rakyat Merdeka - Akibat pandemi yang berkepanjangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terpaksa memutus masa kontrak pekerjanya. Ada sekitar 700 pekerja kontrak yang dihentikan.

Pemutusan kontrak dilakukan setelah para pekerja dirumahkan tanpa gaji sejak Mei 2020. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menepis terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada pekerjanya. 

Irfan mengatakan, yang dilakukan manajemen bukanlah PHK, melainkan penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja karyawan dengan status tenaga kerja kontrak. 

Baca juga : Penularan Bisa Tembus 8 Ribu Orang Per Hari

“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa pada dasarnya kebijakan yang diberlakukan adalah percepatan penyelesaian kontrak kerja, bukan PHK,” kata Irfan di Jakarta, kemarin. 

Menurut dia, kebijakan tersebut mulai berlaku per 1 November 2020 kepada sedikitnya 700 karyawan berstatus tenaga kerja kontrak. Sebelumnya, pekerja itu sudah dirumahkan tanpa digaji (unpaid leave) sejak Mei 2020. 

Irfan mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai imbas turunnya demand layanan penerbangan pada masa pandemi 

Baca juga : 7 Partai Koalisi Putar Otak Cari Pengganti Petahana Ibnu Saleh

Kendati begitu, dia memastikan semua hak karyawan yang terkena pemutusan kontrak kerja terpenuhi. Termasuk hakhak yang seharusnya diterima di waktu mendatang, sebelum kontraknya resmi berakhir. 

“Garuda Indonesia memastikan memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan,” ujar Irfan. 

Dia mengakui, kebijakan tersebut merupakan keputusan sulit yang terpaksa diambil, setelah melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di tengah pandemi Covid-19. 

Baca juga : Trump Masih Sombong

Irfan mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ternyata lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang mana kondisinya sampai saat ini belum menunjukkan perbaik an signifikan. 

Irfan menyakini, segala langkah dan upaya perbaikan yang terus dilakukan, dapat mendukung upaya pemulihan kinerja Garuda Indonesia. 

“Agar dapat bertahan melewati krisis pada masa pandemi dan juga menjadi penguat pondasi bagi keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang,” pungkasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.