Dark/Light Mode

Waskita Karya Proyeksikan Pengembangan Bisnis Capai Rp 92 T

Kamis, 12 November 2020 15:12 WIB
Salah satu proyek Waskita Karya, Jembatan Kali Kuto yang berada di ruas Tol Batang-Semarang. (Foto: ist)
Salah satu proyek Waskita Karya, Jembatan Kali Kuto yang berada di ruas Tol Batang-Semarang. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Waskita Karya (Persero) Tbk memproyeksikan potensi pengembangan bisnis ke depan mencapai kurang lebih Rp 92 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa yakni infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp 49 triliun. 

Selain itu, potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan Engineering Procurement Construction (EPC) senilai Rp 20 triliun. Serta, nilai proyek yang dikembangkan entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat). 

Baca juga : Imbas Macet Bandara, 28 Penerbangan Terkena Dampak

"Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land rencananya akan mengembangkan kawasan seluas 600 hektare (ha) yang akan diperuntukan sebagai hunian dan commercial center," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Selain itu, pihaknya juga tergabung dalam konsorsium bersama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lainnya yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero) akan melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen.

"Proyek tol sepanjang 75,8 kilo meter (KM) ini, nilai investasinya sebesar Rp 14 triliun. Lalu, total potensi proyek pengembangan bisnis Rp 92 triliun,” ungkapnya. 

Baca juga : Facebook Beri Pelatihan Hingga Bantuan Dana Rp 12,5 M Ke UKM

Ia menambahkan, untuk potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 triliun antara lain ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan. Adapun untuk tahun ini, perseroan menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26,8 triliun. 

"Hingga Oktober, kontrak baru kami mencapai Rp 15 triliun, paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung," katanya. 

Ia mengaku, dalam proses pengerjaan beberapa proyek tersebut, pihaknya melakukan sinergi dengan anak perusahaan yaitu Waskita Precast, yang merupakan salah satu manufaktur terbesar di Indonesia dalam menyuplai produk precast dan readymix berkualitas. 

Baca juga : Hari Ini, KPK Garap 6 Saksi Lagi

Di mana, sinergi ini didukung dengan lokasi sembilan Plant dan Batching Plant Waskita Precast yang tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi sehingga proses pengiriman produk lebih mudah dan cepat. 

Saat ini, perseroan memiliki enam lini bisnis yaitu konstruksi, bidang investasi yang terdiri dari jalan tol, realty dan infrastruktur non jalan tol. Serta, di bidang industri yaitu beton precast dan pabrikasi baja. 

Karenanya, keenam lini bisnis tersebut didukung anak-anak perusahaan seperti Waskita Toll Road, Waskita Karya Realty, Wasita Beton Precast dan Waskita Karya Infrastruktur. "Kami akan terus menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan ke depannya," tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.