Dark/Light Mode

Dapat Penyaring Dari BRG, Warga Desa Air Hitam Laut Tak Minum Di Parit Lagi

Sabtu, 14 November 2020 10:27 WIB
Air hasil penyaringan di Desa Air Hitam Laut. (Foto: ist)
Air hasil penyaringan di Desa Air Hitam Laut. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dahulu, air bersih menjadi barang yang spesial bagi warga Desa Air Hitam Laut, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebelum program revitalisasi ekonomi yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG) warga Desa Air Hitam Laut memanfaatkan air dengan menampung air hujan.

“Jadi kalau air hujan di musim kemarau habis, kita hanya bisa minum air parit,” kata Ketua Kelompok Organisasi Remaja Jawa (Porja) Junaidi, Sabtu (14/11).

Junaidi mengatakan, air yang diperoleh dari hujan dan parit itu biasanya langsung dimanfaatkan, tanpa disaring. Tetapi, perjuangan bertahun-tahun mencari air bersih itu berubah pada 2018. BRG memberikan bantuan alat penyaring air.

Baca juga : Kamala Harris, Wanita Kulit Hitam Pertama Yang Jadi Wakil Presiden AS

“Bantuan berupa penyaring air RO dan Oxy. Alhamdulillah kualitasnya sudah layak minum,” ucap dia.

Junaidi mengatakan, program pemurnian air ini dimulai dengan membuat sumur bor. Kelompok Porja yang dia komandoi mendapat bantuan pendanaan dari pemerintah desa.

Dari bantuan ini, Junaidi dan 14 orang remaja mendirikan depot air isi ulang dan mulai berjalan pada November 2019. Kini setelah setahun berjalan depot air bikinan Porja telah menuai hasil.

Baca juga : Pemuda Rusia Ikutan Lomba Menulis Dan Pidato

Dengan harga jual Rp 10 ribu per isi ulang, Junaidi mengatakan keuntungan yang didapat dari bisnis air isi ulang mencapai puluhan juta. "Pada Agustus-September itu omzetnya kurang lebih Rp 30 juta. Kalau keseluruhan pengeluaran hampir Rp 23 juta," ucap dia.

Junaidi mengatakan, mendengar omzet itu banyak warga yang terinspirasi membuka depot air isi ulang. Kini, kata dia, terdapat tiga depot yang kepemilikannya pribadi.

Meski mendapat saingan bisnis, Junaidi bersyukur. Sebab, usaha depot air itu dapat membuka lapangan kerja baru. “Mereka yang belum  mendapat pekerjaan, bisa masuk ke depot-depot itu," ujar dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.