Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditopang Produk Tekstil

Mantap, Kinerja Ekspor RI Ke Swiss Terus Meningkat

Rabu, 18 November 2020 05:55 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja ekspor Indonesia ke Swiss terus merangkak naik di tengah pandemi Covid-19. 

Kenaikan terjadi pada produk tekstil, yaitu dari 38 juta dolar AS tahun 2019 menjadi 45 juta dolar AS tahun ini.

Selama Januari-September 2020, ekspor Indonesia ke Swiss mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 187 persen dari periode sebelumnya. 

Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad mengatakan, jika kinerja ekspor Indonesia ke Swiss terus naik, dia memperkirakan ekspor mencapai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4,2 triliun (kurs Rp 14.200) di akhir tahun 2020. 

“Swiss dan negara di Eropa sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, tapi permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia terus meningkat,” kata Muliaman dalam keterangan tertulisnya, kemarin. 

Baca juga : Dalam 9 Bulan, Ekspor Indonesia Ke Swiss Naik 187 Persen

Menurut data Swiss Federal Customs Administration (SFCA), peningkatan besar didominasi oleh naiknya permintaan akan komoditas logam mulia (HS-71). 

Nilai ekspor emas mencapai 1,9 miliar dolar AS untuk periode Januari-September 2020. Produk ekspor Indonesia lainnya, seperti tekstil, kopi, mebel, minyak atsiri dan alas kaki, juga mengalami lonjakan signifikan. 

Sampai dengan triwulan III tahun 2020, kenaikan tertinggi dialami produk tekstil, dari 38 juta dolar AS tahun 2019 menjadi 45 juta dolar AS. 

Disusul oleh kopi dari 16 juta dolar AS tahun 2019 menjadi 19 juta dolar AS. Sementara, mebel naik dari 11 juta dolar AS tahun 2019 menjadi 14 juta dolar AS. 

Nilai ekspor minyak atsiri juga mencapai 11 juta dolar AS atau naik sebesar 12 persen. Untuk impor Indonesia dari Swiss, periode Januari-September 2020 mengalami kenaikan, yaitu 427 juta dolar AS (atau naik 31,7 persen pada periode yang sama tahun 2019). 

Baca juga : Menlu Minta Kerja Sama ASEAN-AS Terus Diperkuat

Kenaikan impor terbesar terjadi pada produk elektronik, kimia organik, produk kopi dan mesin turbin. 

“Terdapat surplus neraca perdagangan untuk Indonesia lebih dari 2 miliar sampai September 2020,” ujar Muliaman. 

Untuk memanfaatkan momentum yang terus positif, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss, bekerja sama dengan Atase Perdagangan Indonesia di Jenewa dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Swiss, telah mengadakan kegiatan temu bisnis virtual. 

Acara ini membahas peluang dan potensi bisnis di Indonesia pada 5 November 2020. 

Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan kebijakan Pemerintah Indonesia memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. 

Baca juga : Walaupun Pandemi, Kinerja Bank DKI Tetap Kinclong

Salah satunya melalui penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Berbagai pihak di Swiss optimis bahwa kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua belah pihak akan terus membaik. 

Terutama setelah rencana implementasi Indonesia- European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang diperkirakan mulai efektif tahun 2021. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.