Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kelola Aset Negara

Menkeu Butuh Manajer Kreatif Dongkrak APBN

Rabu, 25 November 2020 07:04 WIB
Menkeu, Sri Mulyani
Menkeu, Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah membutuhkan seorang manajer atau kelompok manajer yang kreatif, inovatif dan selalu berpikir produktif dalam mengelola aset negara.

Selama ini, aset negara belum memberikan nilai tambah bagi pendapatan negara.

Aset negara seharusnya bisa mendukung anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedang keleleran menangani Covid-19.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar aset negara bisa dikelola dengan produktif dan bisa menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih signifikan.

“Aset negara harus dikelola secara produktif dan optimal. Jadi, asetnya tidak berhenti dan terus bekerja,” ujar Sri dalam acara grand final kompetisi The Asset Manager (Tam) 2020, yang disiarkan secara virtual, kemarin.

Baca juga : KAI Gencar Selamatkan Aset Negara Melalui Sertifikasi Dan Penertiban

Menurut Sri, selama pandemi, APBN bekerja keras untuk menangani dampak dari serangan Virus Corona. Karenanya, pemanfaatan aset negara penting dilakukan untuk mendukung kinerja APBN.

Aset tersebut, antara lain jalan, bendungan, jalur kereta api. Juga bangunan lain seperti Gelora Bung Karno (GBK) untuk menunjang event tertentu, seperti Asian Games.

Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu) mencatat total aset dari Barang Milik Negara (BMN) mencapai Rp 10.467,53 triliun pada 2019.

Sumbangan aset negara terbesar dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencapai Rp 1.645,56 triliun.

Aset negara naik Rp 4.142,25 triliun atau 65,48 persen dari Rp 6.325,28 triliun pada 2018. Peningkatan aset terbesar berasal dari aset tetap yang naik 208,1 persen dari Rp 1.931,05 triliun menjadi Rp 5.949,59 triliun.

Baca juga : China Jangan Iri Dengki

Sri mengatakan, untuk memberikan nilai tambah yang berkontribusi untuk pendapatan negara, pengelolaan aset jadi concern pemerintah.

“Butuh seorang manajer atau kelompok manajer yang memiliki ide kreatif, inovatif dan se-lalu berpikir produktif agar aset ini bisa optimal,” kata Sri.

Menurut dia, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BlU) di bawah Kementerian Keuangan, merupakan lembaga yang memiliki dedikasi untuk mengelola aset negara.

“Total nilai aset yang dikelola Rp 38,49 triliun. Itu sebagian kecil saja. Pengoptimalan fungsi aset negara akan berimplikasi pada PNBP yang otomatis mendukung APBN sebagai instrumen counter cyclical terhadap krisis pandemi,” jelas Sri.

Direktur Operasional dan manajemen Risiko LMAN Candra Giri mengatakan, sebagai BlU, pihaknya bertugas mengoptimalkan aset milik pemerintah.

Baca juga : Setelah Karantina 2 Minggu, Bupati Manokwari Selatan Sembuh Dari Corona

Di masa pandemi, LMAN memberikan sejumlah relaksasi kepada para mitranya yang sebagian adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM).

“Relaksasi berupa penundaan pembayaran selama enam bulan ke depan untuk meringankan beban UMKM,” ujar Candra.[NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.