Dark/Light Mode

BI Dorong Potensi Investasi Hijau Di Indonesia Rp 6.487,2 T

Kamis, 26 November 2020 10:38 WIB
BI Dorong Potensi Investasi Hijau Di Indonesia Rp 6.487,2 T

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mendorong kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing) terus dilakukan oleh para pelaku industri keuangan, agar meminimalisir pembiayaan di sektor yang memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan.

International Finance Corporation (IFC) merilis data transisi penggunaan brown energy atau penggunaan sumber energi, yang menimbulkan polusi, kepada energi hijau berpotensi membawa investasi hijau di Indonesia hingga mencapai 458 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 6. 487,2 triliun).

Baca juga : Menko Polhukam: Indeks Demokrasi Indonesia Capai 74,92

Beberapa kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan di antaranya, memberikan insentif kepada pembiayaan bagi properti dan kendaraan yang bermotor berwawasan lingkungan, berupa pelonggaran kebijakan rasio loan-to-value atau financing-to-value kredit/pembiayaan properti.

"Termasuk kebijakan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," jelas Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam Seminar Riset Stabilitas Sistem Keuangan 2020 dengan tema Sistem Keuangan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19: Peran Kebijakan Makroprudensial dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara virtual, Rabu (25/11).

Baca juga : Teten Dorong Petani Bangun Korporatisasi Petani Melalui Koperasi

Destry menekankan, bahwa selaku otoritas moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, bank sentral mitigasi terhadap ancaman iklim dan telah mengambil kebijakan berwawasan lingkungan, antara lain di sisi kebijakan moneter melalui adopsi Sustainable and Responsible Investment (SRI), terutama dalam pengelolaan devisa serta penggunaan instrumen berwawasan lingkungan green bond dan green SUKUK dalam operasi moneter. "Serta di sisi kebijakan sistem pembayaran dengan mendorong percepatan ekonomi keuangan digital yang berkontribusi terhadap keberlangsungan lingkungan," ujarnya.

Seminar riset ini merupakan puncak dari rangkaian Lomba Karya Ilmiah Stabilitas Sistem Keuangan (LKISSK) 2020, sebagai upaya menjaring masukan akademisi dalam rangka meningkatkan peran Bank Indonesia dan otoritas terkait serta lembaga keuangan di Indonesia, untuk mewujudkan stabilitas sistem keuangan berkelanjutan. LKISSK 2020 berlangsung sejak 23 Maret-19 September 2020 dan terdapat 91 karya ilmiah yang dilombakan. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.