Dark/Light Mode

Dukung Konservasi Alam, Pertamina Lepas 13 Yaki di Gunung Ambang Bolaang Mongodow

Kamis, 26 November 2020 19:45 WIB
Dukung Konservasi Alam, Pertamina Lepas 13 Yaki di Gunung Ambang Bolaang Mongodow

 Sebelumnya 
Selain itu, Pertamina bersama Yayasan Masarang memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program Tasikoki Conservation Camp dan Pendidikan Konservasi serta sosialisasi ke sekolah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melindungi satwa langka.

“Tahun lalu, Pertamina menyelenggarakan event tahunan Eco Run sebagai kegiatan charity menjelang HUT Pertamina dalam bentuk event berlari yang hasil donasinya diberikan untuk kepedulian kepada lingkungan, salah satunya yaitu donasi untuk konservasi monyet Yaki yang saat itu menjadi maskot tema tahunan. Kegiatan tersebut berhasil menggalang donasi hingga 400 juta. Sehingga, total bantuan CSR pertamina untuk mendukung konservasi Yaki sejak tahun 2017 hingga sekarang yaitu sebesar 550 juta,”tambah Arya.

Adapun hasil penggalangan donasi dari kegiatan Eco Run dimanfaatkan untuk program pemeriksaan Yaki untuk dilepasliarkan, program pelepasliaran, program edukasi, pemugaran kandang dan penyediaan peralatan medis klinik.

“Sebagai salah satu contoh Konservasi Yaki ini, kita berharap dapat menciptakan ekosistem konservasi yang terintegrasi. Lokasi pelepasliaran Desa Liberia Timur, Kec. Modayang, Kab. Bolaan Mongondow Timur kami berikan bantuan Bina Lingkungan Bibit dan Pupuk senilai Rp 50 juta kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Belerang, Desa Liberia Timur.

Baca juga : Puluhan Ormas Islam Setuju Pemerintah Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) nomor 8 yaitu menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, program ini dapat memberikan lebih banyak multiplier effect secara berkelanjutan kepada masyarakat sekitar,”ujar Arya.

Pertamina sebagai korporasi yang menjunjung tinggi prinsip Environmental Social Governance (ESG) menerapkan praktik-praktik penyelamatan lingkungan yang dikombinasikan dengan pemberdayaan masyarakat disaat yang bersamaan.

“Seperti ditemui di Gn. Ambang ini, Pertamina memberdayakan masyarakat untuk menanam tanaman produktif dengan tujuan memberikan nilai ekonomi dan tidak merambah hutan habitat Yaki. “ pungkas Arya.

Sementara itu, Ir. Noel Layuk Allo MM mengatakan Yaki ini merupakan hasil penyelamatan dari perdagangan satwa dan evakuasi dari kepemilikan illegal oleh BKSDA Sulut.

Baca juga : Dukung Udara Bersih Dan Sehat, Pertamina Gelar Program Langit Biru

“Pelepasliaran Yaki ini dapat terlaksana berkat dukungan penuh dari PT Pertamina (Persero) dan juga BKSDA Sulawesi Utara bersama mitra kerjanya, yaitu Yayasan Masarang – PPS Tasikoki, EPASS Tangkoko, Macaca Nigra Project (MNP), dan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia (YSYI),” terangnya.

Lebih lanjut Noel mengatakan pada tanggal 15 November 2020 lalu, kelompok Yaki ini dipindahkan ke kandang pelepasliaran di TWA Gn. Ambang untuk menjalani proses habituasi agar mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum mereka benar-benar akan bebas di alam liar.

Noel menjelaskan di Indonesia, Yaki merupakan satwa yang dilindungi sebagaimana tertuang dalam UU. No. 5 Tahun 1990. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui SK Dirjen KSDAE No. 180/IV-KKH/2015 telah menetapkan Yaki sebagai salah satu jenis dari 25 jenis satwa terancam punah prioritas yang perlu ditingkatkan populasinya.

“Kegiatan Pelepasliaran Yaki (Macaca nigra) ini diharapkan dapat menambah populasi Yaki liar di alam sehingga dapat menjadi sarana edukasi dan juga meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap satwa liar. Jika upaya konservasi Yaki tidak dilakukan dari sekarang maka Yaki akan semakin terancam dan mendekati ambang kepunahan,”tegasnya.

Baca juga : Siaga Gunung Merapi, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Aman

Camat Kecamatan Modayag Sudikromo mengapresiasi Pertamina dan pemerintah dengan dilakukannya pelepasliaran Yaki ini.

"Pemerintah harus sinergi, berbagai elemen dan lembaga melalui acara ini mendukung program ini. Dengan dilepasliarkan Yaki diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Liberia Timur. Berharap dengan kegiatan semacam ini dapat dipertahankan, masyarakat dapat merawat dan mengembangkan. Mari kita semua bertanggungjawab, ciptaan Tuhan harus dijaga bersama,"tandas Sudikromo. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.