Dark/Light Mode

OJK Lakukan Stimulus Restrukturisasi

Sektor Keuangan Tanah Air Dinilai Stabil dan Terjaga

Senin, 30 November 2020 08:42 WIB
OJK Lakukan Stimulus Restrukturisasi Sektor Keuangan Tanah Air Dinilai Stabil dan Terjaga

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir tahun, sektor keuangan Indonesia dinilai masih stabil dan sehat meski di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah indikator utama, mulai dari kualitas aset hingga likuiditas, juga masih terjaga.

Direktur Riset Core Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah melihat, hal tersebut tak terlepas dari kerja pengawasan dan berbagai kebijakan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga : KPK Lakukan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta

Menurut dia, sejak awal pandemi ini OJK bergerak cepat dengan mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit. "Kebijakan restrukturisasi kredit menahan lonjakan NPL (non performing loan), yang kemudian ikut menjaga likuiditas dan profitabilitas perbankan, serta lembaga keuangan nonbank,” ujarnya di Jakarta, Senin (30/11).

Ketahanan di sektor keuangan ini lanjut Piter, memunculkan kepercayaan pelaku pasar, yang mendorong bangkitnya kembali pasar modal. Sementara itu, pertumbuhan kredit terkontraksi sebesar 0,47 persen (yoy) per Oktober 2020. Kontraksi kredit perbankan lebih banyak disebabkan menurunnya kredit modal kerja dampak masih tertekannya permintaan pada sektor usaha.

Baca juga : OJK Siapkan Inisiatif Strategis Cegah Korupsi Sektor Keuangan

Menurut Piter, pertumbuhan kredit memang rendah akibat melambatnya sektor riil di tengah pandemi. Sehingga, permintaan kredit menurun drastis. “Dan perbankan sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Perbankan fokus dalam menjaga kualitas kredit dan mengutamakan restrukturisasi kredit ketimbang menyalurkan kredit baru,” jelasnya.

Pertumbuhan kredit yang rendah tersebut juga dinilai hal yang normal di tengah situasi resesi saat ini. Hal tersebut justru menunjukkan kehati-hatian perbankan. “Ini bukan suatu yang buruk. Justru memaksa bank menyalurkan kredit di tengah pandemi lebih berisiko dan membahayakan perbankan dan sistem keuangan,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.