Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menko Luhut: Dukung SWF Indonesia, Jepang Mau Investasi Rp 57 Triliun

Jumat, 4 Desember 2020 22:06 WIB
Menko Luhut: Dukung SWF Indonesia, Jepang Mau Investasi Rp 57 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Menko) Marinves Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan komitmen investasi dari Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, untuk pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.

“JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar 4 miliar dolar AS (Rp 57 Triliun). Dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan the US International Development Finance Corporation (DFC), Lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat," tegas Menko Luhut dalam rilis KBRI Tokyo, Jumat (4/12).

Menko Luhut yang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI Heri Akhmadi, melanjutkan lawatan di Tokyo pada Jumat (4/12) dan melakukan pertemuan maraton dengan Gubernur JBIC. Tak kurang dari 20 investor potensial Jepang lainnya di bidang finance dan energi, ikut dalam pertemuan tersebut.

"JBIC akan menjadi salah satu lembaga keuangan yang berpartisipasi dalam master fund SWF Indonesia, yang disebut Nusantara Investment Authority (NIA). Dukungan dari JBIC dan Pemerintah Jepang akan memperkuat ikatan kerja sama strategis Indonesia – Jepang, dan semakin menarik sektor swasta Jepang lainnya berinvestasi di Indonesia”, ungkap Duta Besar Heri Akhmadi.

Baca juga : Bukopin Mampu Kumpulkan Dana Nasabah Dari Korsel Rp 1,6 Triliun

Komitmen yang disampaikan oleh Gubernur JBIC tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis. Harapannya, investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal pertama 2021.

“Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur SWF Indonesia akan selesai pada pertengahan Desember ini. PP tersebut tentunya akan semakin mempercepat pembentukan lembaga dana abadi Indonesia," sebut Menteri Erick Thohir.

Menko Luhut dan Menteri Erick dijadwalkan akan langsung bertolak ke Abu Dhabi dan Saudi Arabia pada Sabtu (5/12), untuk menjajaki dukungan untuk pembentukan NIA kepada pihak-pihak terkait lainnya.

Pertemuan dengan Menteri METI Jepang

Baca juga : Kementan Sebut Komoditas Peternakan Indonesia Tembus Pasar Internasional

Dalam kesempatan terpisah, Menko Marves dan Menteri BUMN bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Kajiyama Hiroshi.

Menko Luhut pun menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memberikan kepastian hukum kepada investor Jepang. “Dengan adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja, tentunya peraturan perpajakan Indonesia akan semakin baik," tandas Luhut.

Sejumlah agenda strategis kerja sama bilateral Indonesia – Jepang turut diangkat Menko Luhut dalam pertemuan tersebut. Termasuk, komitmen Jepang untuk merealisasikan MRT Jakarta Fase 2 (dua) tepat waktu. Agenda perubahan iklim juga menjadi pembahasan dalam pertemuan.

Jepang berharap Indonesia dapat mendukung target Jepang untuk mencapai “Carbon Neutral” pada 2050.

Baca juga : PGN Bukukan Pendapatan Rp 31,5 Triliun

“Kami siap dukung pencapaian SDGs Indonesia melalui teknologi Jepang. Proyek Carbon Capture Storage yang tengah dibangun di Gundih, Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk komitmen Jepang," tutur Kajiyama. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.