Dark/Light Mode

Jabar No 1 Tujuan Investor

September 2020, Realisasi Investasi Tembus Rp 611 Triliun

Selasa, 17 November 2020 00:55 WIB
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia

RM.id  Rakyat Merdeka - Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi daerah nomor satu tujuan investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, sampai September 2020 realisasi investasi di Indonesia telah mencapai Rp 611,6 triliun, dari total target Rp 817,2 triliun. 

Dari jumlah tersebut, kata Bahlil, perbedaan jumlah investasi yang masuk antara Jawa dan luar Jawa sangat tipis. 

“Untuk Pulau Jawa senilai Rp 307,5 triliun atau 50,3 persen. Sedangkan di luar Pulau Jawa senilai Rp 304,1 triliun atau 49,7 persen. Bedanya sangat tipis, hanya 0,3 persen,” kata Bahlil dalam acara West Java Investment Summit 2020, yang disiarkan secara virtual, kemarin. 

Baca juga : Realisasi Penyaluran Bansos Bangga Papua Tembus Rp 121,5 M

Dari posisi tersebut, kata dia, Provinsi Jawa Barat menjadi daerah nomor satu sebagai tujuan investasi, baik PMDN maupun PMA. 

Tercatat, jumlah investasi yang masuk ke Jawa Barat sampai dengan September 2020 sekitar Rp 86,3 triliun. 

“Selama 3 tahun terakhir, Jawa Barat selalu menjadi daerah tujuan utama investasi di Jawa, baik PMA maupun PMDN,” jelasnya. 

Meski Upah Minimum Regional (UMR) di Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah, Provinsi ini tetap menjadi tujuan para investor. 

Baca juga : Restrukturisasi Kredit BNI Capai Rp 122,0 Triliun

“Produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat dinilai cukup memuaskan investor,” ujarnya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bangga dengan capaian realisasi investasi Jawa Barat sepanjang 2020. 

“Capaian realisasi investasi yang baik di tengah pandemi membuktikan Jawa Barat disukai dan dicintai investor,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. 

Selain capaian investasi Rp 86,3 triliun hingga September 2020, Jawa Barat juga sedang mempersiapkan investasi masuk yang mencapai Rp 347 triliun dari 11 perusahaan global dan nasional. 

Emil menyebut, dua di antaranya datang dari perusahaan raksasa Hyundai dan Amazon Web Service. 

Baca juga : September 2020, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Rp 36,05 Triliun

Sumbangan investasi lain juga hadir dari komitmen lima proyek garapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan sejumlah pihak sejumlah Rp 4,01 triliun. 

Termasuk dari 16 proyek investasi yang ditawarkan di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2020 senilai Rp 40 triliun. 

Emil menyebut, beberapa sektor yang paling diminati investor. Antara lain, sektor konstruksi, transportasi, gudang dan komunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, listrik, gas dan air serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain. 

“Semoga acara WJIS bisa mendorong realisasi investasi Jawa Barat di triwulan IV sebelum menutup 2020. Jadi akan lebih memicu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” tutupnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.