Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

FSP BUMN Bersatu Yakin Vaksin & UU Ciptaker Bikin Ekonomi Pulih

Rabu, 16 Desember 2020 15:34 WIB
(Foto: Ilustrasi)
(Foto: Ilustrasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2021 diprediksi menjadi tahun baik bagi ekonomi Indonesia. Ekonomi nasional akan bangkit, setelah terpuruk karena pandemi Covid-19.

Demikian hasil analisa Direktur Eksekutif Pusat Kajian Sosial Politik dan Ekonomi Milenial, Forum Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Widodo Tri Sektiano.

Baca juga : UU Ciptaker Bisa Bikin Ekonomi Lari Kencang

"Diprediksi ekonomi akan pulih tahun depan, didukung oleh stimulus fiskal dan moneter, serta penurunan Covid-19 di Indonesia," ujar Widodo, kepada RMco.id, Rabu (16/12).

Widodo menyebut, faktor lain meningkatnya ekonomi adalah Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang dianggap bisa meningkatkan investasi. Namun, kata dia, ini sangat ditentukan dengan waktu pemberian vaksin Covid-19. Jika vaksinasi dilakukan, dapat menumbuhkan kepercayaan investor dan masyarakat.

Baca juga : Ada Vaksin & UU Cipta Kerja, Industri Pelayaran Bakal Ngegas Lagi

Menilik hasil kajian FSP BUMN Bersatu, diperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 5,5 persen pada 2021. Pada tahun 2022, PDB terlihat tumbuh menjadi 6,3 persen. Ke depan, dia yakin ekonomi akan kembali tumbuh, meskipun banyak bergantung pada evolusi Covid-19 dan ketersediaan vaksin.

"Jika melihat tingkat mobilitas Indonesia dan dengan sudah mulai tersedianya vaksin Covid-19, maka kemungkinan Indonesia dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada 4Q20 (kwartal 4 tahun 2020). Secara keseluruhan dikisaran 0,7 persen," katanya.

Baca juga : FISIP HI Unas Gelar Webinar UU Cipta Kerja Terhadap Politik Global

Ketersediaan vaksin menjadi penentu bangkitnya ekonomi. Pun, kemampuan beradaptasi dalam menghadapi virus serta program bantuan sosial yang dilanjutkan hingga tahun 2021.

"Kemudian ada 'balas dendam' dalam belanja konsumen. Maka kami berharap perekonomian Indonesia dapat kembali ke wilayah pertumbuhan positif mulai 1Q21 dengan angka pertumbuhan 4,6 persen," pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.