Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Optimisme Industri Migas Di Tahun 2021

Disruption Technology Yang Ramah Lingkungan, Semakin Jadi Tantangan

Jumat, 1 Januari 2021 20:33 WIB
Arcandra Tahar (Foto: Instagram)
Arcandra Tahar (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19, masih akan menjadi tantangan pemulihan ekonomi dunia di tahun 2021.

Program vaksinasi yang dilakukan berbagai negara, diperkirakan belum mampu memulihkan kondisi dunia seperti era sebelum Covid-19.

Baca juga : Menteri Bappenas: Tahun Depan Penuh Peluang Dan Tantangan

Vaksin yang ada, juga belum menjamin kekebalan dari virus tersebut. Bahkan, di musim dingin saat ini  belahan bumi utara banyak melahirkan kasus-kasus Covid-19 baru.

Lantas, bagaimana peluang di industri migas? Terkait hal ini, mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, kita patut bersyukur, karena permintaan terhadap migas terus menguat. Sejak jatuh hingga 25 persen pada April 2020.

Baca juga : Optimalisasi SDM Di Tengah Pandemi, Peningkatan Literasi Teknologi Jadi Kunci Utama

"Kita berharap, permintaan terhadap migas akan terus meningkat. Namun, permintaan migas di 2021 tampaknya akan sulit kembali seperti pada masa sebelum Covid-19," kata Arcandra dalam keterangan yang diterima RMco.id, Jumat (1/1).

Di Amerika Serikat, sejak Juli 2020, jumlah tenaga kerja permanen yang kehilangan pekerjaan di sektor migas  mencapai sekitar 14 persen. Penambahan tenaga kerja di tahun yang baru ini, diperkirakan tidak akan signifikan.

Baca juga : Produksi Pertamax di Kilang Cilacap Naik, Konsumsi BBM Ramah Lingkungan Semakin Baik

"Efisiensi dan pola kerja baru dengan work from home sebagai dampak dari Covid-19 akan menjadi pilihan banyak korporasi di dunia, termasuk di industri migas," tutur peraih gelar Doktor Ocean Engineering dari Texas A&M University di Amerika Serikat (AS).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.