Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ada UU Cipta Kerja, Kadin Optimis Investasi Tahun Ini Meroket
Sabtu, 2 Januari 2021 09:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) optimistis menatap tahun 2021. Realisasi investasi akan lebih meningkat dibanding tahun ini.
Menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi. Pertama, tentu implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan kelanjutan reformasi birokrasi, mulai dari reformasi regulasi sektoral hingga reformasi struktural di dalam negeri di sektor-sektor yang kurang produktif.
Baca juga : Hippi: UU Cipta Kerja Wajibkan Investor Asing Lakukan Alih Teknologi
“Lalu, normalisasi ekonomi dari kekangan protokol-protokol terkait pandemi. Ini akan berimbas langsung ke volume investasi di sektor riil,” ujarnya.
Adapun penurunan suku bunga Bank Indonesia tidak berperan banyak sebagai pendorong investasi. Namun, kalau dari sisi daya tarik instrumen investasi terhadap portofolio pemerintah di pasar modal, tren penurunan suku bunga acuan menjadi penting. Sebab, return dari portofolio pemerintah akan mengikuti pergerakan suku bunga acuan
Baca juga : Minta Maaf, Bupati Boltim Apresiasi Banpres Produktif
“Kemungkinan, surat-surat utang pemerintah akan lebih sedikit diminati investor di 2021 dibanding di 2020," tambah Shinta.
Begitupun investasi pasar saham pada portofolio dalam negeri non pemerintah cenderung bisa meningkat ke level sebelum pandemi di 2021. Ini terjadi bila Indonesia bisa menjaga stabilitas ekonomi makro nasional, menjaga momentum normalisasi dan pemulihan demand domestik juga melakukan reformasi ekonomi domestik agar lebih efisien dan produktif di tingkat nasional dan daerah. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya