Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Ketahanan Pangan, BRI Berdayakan Ekonomi Klaster Ekosistem Desa

Rabu, 13 Januari 2021 17:06 WIB
Proses pembutan tahu anggota Primkopti Balikpapan, koperasi binaan BRI. (Foto: Dok. BRI)
Proses pembutan tahu anggota Primkopti Balikpapan, koperasi binaan BRI. (Foto: Dok. BRI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. [BRI] berupaya mengintegrasikan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi dalam klaster dengan off taker sehingga memberi manfaat rantai nilai (value chain) yang lebih besar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan ekosistem desa guna mendukung ketahanan sektor pangan.

Salah satu upaya BRI mengintegrasikan UMKM dan koperasi terlihat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Di daerah tersebut, BRI aktif membantu keberlangsungan hidup Primkopti Balikpapan, koperasi penjualan kedelai dan bahan-bahan untuk produksi tahu dan tempe di Kawasan Industri Sentra Tahu dan Tempe. 

Primkopti Balikpapan berdiri 1999 dan sudah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Koperasi Kota Balikpapan. Koperasi ini memiliki 98 anggota yang semuanya merupakan produsen tahu dan tempe. Dengan pemberdayaan BRI di Koperasi Primkopti Balikpapan, lapangan pekerjaan terbuka serta mempermudah akses dan edukasi atas pinjaman BRI pada masyarakat desa. 

Baca juga : BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Dekati Optimis

Ketua Primkopti Balikpapan Jazuli mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat dua kali pinjaman dari BRI. “Pertama, pinjaman kami gunakan untuk modal koperasi dan anggota. Kedua, pinjaman yang kami ajukan untuk menambah aset koperasi. Pengalaman kami, dalam dua kali mendapat pinjaman itu prosesnya sangat mudah dan biaya bunganya terjangkau,” ujar Jazuli, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (13/1).

Dalam sebulan, koperasi ini rata-rata mendapat omset sebesar Rp 2,9 miliar. Jazuli menyatakan, selain persoalan permodalan, BRI juga sangat membantu dalam menjamin lancarnya transaksi yang dilakukan koperasi dengan mitra dagang di Pulau Jawa. Kontribusi BRI menjamin kelancaran transaksi sangat vital, membuat Primkopti Balikpapan tak pernah kesulitan mendapat bahan baku tahu dan tempe.

“Kalau dulu saat mau transaksi sering terkendala koneksi internetnya putus, kemudian importir mengira kami hanya ngomong saja mau membeli kedelai. Sekarang, sudah ada komitmen, kalau transaksi ke pihak penyuplai kedelai dibantu BRI untuk memberikan konfirmasi,” ujarnya. 

Baca juga : Dukung Ketahanan Pangan Nasional, BNI Gelar Program Smartfarming Di 5 Provinsi

BRI juga telah memfasilitasi anggota Primkopti Balikpapan berdagang secara daring, terutama pasca pandemi Covid-19. Selain itu, peran pemberdayaan BRI juga dirasakan dalam proses layanan penempatan uang di rekening koperasi. “Penjemputan uang selalu diambil oleh karyawan BRI di kantor tiap tiga hari sekali untuk ditaruh di rekening koperasi. Layanan ini sangat membantu kami,” ujarnya. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pihaknya terus melakukan penetrasi sosial, tidak sekadar penetrasi bisnis dengan mengalokasikan resources untuk membangun ekosistem desa salah satunya melalui pemberdayaan koperasi. Langkah ini menjadikan desa sebagai sentra produksi nasional. Caranya dengan mengintegrasikan antara pelaku UMKM dan koperasi dalam sebuah komunitas/klaster dengan off taker sehingga membentuk value chain. 

“Kami memberi perhatian besar untuk pengembangan ekosistem desa melalui klaster dan produk unggulan. Kami berharap desa menjadi sentra produksi sehingga mendukung pembangunan sektor pangan,” ujar Supari. 

Baca juga : Sektor Lingkungan Hidup Jadi Pertahanan Ekonomi Di Garis Depan

Dari total nasabah BRI, 96 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, dan 30 persennya bergerak di sektor pertanian, perikanan, serta perdagangan kecil. Hampir semua nasabah mikro BRI tersebut berada di desa. BRI pun selalu mendorong agar pelaku usaha dan masyarakat di desa dapat semakin berdaya dan tangguh sehingga mendapat nilai tambah dari usaha mereka. Melalui pemberdayaan ekonomi berdasarkan ekosistem desa, BRI terus melakukan pengembangan melalui berbagai pelatihan, intermediasi pelaku usaha dengan off taker, serta peningkatan penerapan teknologi dan bantuan sertifikasi produk bagi pelaku usaha di desa. “Harapannya, dari sana akan lahir desa-desa BRILian yang berdaya saing dan unggul yang dapat mempercepat pembangunan kawasan pedesaan secara nasional,” ujar Supari. 

Selama ini, dalam memberdayakan kawasan desa, BRI bertumpu pada empat pilar yakni perangkat desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), UMKM desa, dan pasar. BRI juga memiliki program Desa BRILian, sebuah upaya pemberdayaan desa-desa yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi desa lainnya karena dianggap tanggap, tangguh, dan berinovasi. 

“BRI akan terus berkomitmen untuk membantu membangun desa sebagai sentra produksi nasional, sehingga kalau ada pembeli atau offtaker kami sudah tahu apa yang diinginkan dan bisa disediakan pelaku bisnis. BRI juga menyiapkan tenaga pemasar mikro atau mantri BRI yang berfungsi bukan hanya business value tetapi juga social value untuk membantu UMKM naik kelas. Mantri dibekali pengetahuan bisnis untuk dapat membantu nasabah dalam mengembangakan usahanya. Kami juga siapkan platform e-commerce yang bisa diakses secara luas dan yang memberikan peluang UMKM untuk tumbuh besar,” tutup Supari. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.