Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Program KAI 2021: Adaptif, Solutif, Dan Kolaboratif Untuk Indonesia
Selasa, 26 Januari 2021 13:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Di tahun 2021, PT Kereta Api Indonesia (Persero) [KAI] terus berupaya meningkatkan daya tahan perusahaan di masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Berbagai langkah akan KAI meliputi transformasi digital, organisasi, dan proses bisnis.
“Di masa pandemi, kita bekerja extraordinary, tidak seperti biasa. Kami optimis dapat bangkit dan terus bertumbuh di tahun ini dengan berbagai langkah yang adaptif, solutif, dan kolaboratif untuk Indonesia,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (26/1).
Langkah adaptif diwujudkan dengan terus berinovasi, cepat menyesuaikan diri, melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi, serta efisiensi. Di 2021, KAI akan menambah fitur-fitur KAI Access serta menggunakan big data untuk mengetahui minat dan kebiasaan pelanggan, sehingga KAI dapat melayani dan menghadirkan layanan sesuai keinginan pelanggan.
Baca juga : Mimpi Bangun Ibu Kota Negara Belum Padam
KAI akan mengembangkan aplikasi untuk operasional kereta api sehingga mampu mengefisienkan petugas dengan tetap memastikan operasional kereta api dengan lancar. Penggunaan aplikasi pun diterapkan untuk memudahkan perawatan dan pemantauan sarana dan prasarana. “Kami berencana mengembangkan digitalisasi perawatan sarana berbasis artificial intelligence,” kata Didiek.
KAI juga berinovasi untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan dengan terus mengujicobakan penggunaan B100 pada genset kereta. B100 merupakan 100 persen biodiesel dengan bahan dasar sawit, sehingga akan lebih ramah lingkungan.
Di samping itu, 2021 merupakan tahun vaksinasi pandemi Covid-19. KAI tetap adaptif dan siap mendukung program tersebut dengan mendaftarkan seluruh pegawai untuk melakukan vaksinasi. Adapun dalam melayani pelanggan, KAI mewajibkan rapid test antigen bagi Awak Sarana Perkeretaapian dan petugas kesehatan serta rapid test antibodi untuk petugas frontline. “Kami menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan memastikan petugas yang melayani pelanggan semuanya dalam keadaan sehat,” tegas Didiek.
Baca juga : Kaleidoskop 2020: Inovasi Covid-19 Jabar Untuk Indonesia
Langkah kedua dalam menghadapi 2021 yaitu solutif. Hal ini telah tertuang dalam visi KAI yaitu Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. “Prinsip solutif KAI adalah memberikan jalan keluar atau penyelesaian/pemecahan masalah demi pelayanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Didiek.
Langkah solutif KAI di 2021 yang akan diterapkan salah satunya di bidang keamanan dan keselamatan. Di tahun ini, KAI mulai menerapkan sistem manajemen pengamanan sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 24 tahun 2007 dan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019.
Dalam rangka meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, KAI akan mengembangkan alat berbasis sensor inersial untuk mendeteksi kerusakan rel secara real time. Akan dilakukan pemasangan sensor pada kereta untuk mendeteksi getaran dari kondisi jalur yang dilalui sehingga potensi-potensi kerusakan jalur KA dapat diketahui lebih awal.
Baca juga : Di Balik La Nina, Ada Peluang Positif Untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Selain itu, KAI akan mengimplementasikan Fatigue Risk Management System. Sistem ini ditujukan untuk mengukur, mengurangi, dan mengelola risiko kelelahan yang dirasakan oleh petugas. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan petugas dan perjalanan kereta api.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya