Dark/Light Mode

AP II Terapkan Sistem Pencegahan Penularan Biologi Di Semua Bandara

Kamis, 28 Januari 2021 17:05 WIB
Penerapkan Biosafety Management System (BMS) untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi di Bandara Soetta (foto:humas-APII)
Penerapkan Biosafety Management System (BMS) untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi di Bandara Soetta (foto:humas-APII)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura (AP) II persero akan menerapkan Biosafety Management System (BMS) untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi, seperti virus Covid-19.

Penerapan sistem pencegahan bahaya biologi ini dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (K3 Nasional) dengan menggelar kampanye keselamatan untuk memperkuat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Bulan K3 Nasional yang dicanangkan Pemerintah pada 12 Januari – 12 Februari 2021 mengusung tema Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha.

Guna mendukung pelaksanaan dan Bulan K3 Nasional 2021 tersebut, AP II menggelar Ramp Safety Campaign (RSC) dan Terminal Safety Campaign (TSC) serta Bulan K3 Nasional 2021 di 19 bandara pada 28 Januari – 4 Februari 2021 dengan tema “Safety From Hazard Intervention dan Ensuring Less of Disease” atau disebut Shield.  

“Program Shield ini untuk memperkuat 3C [Coordination, Communication dan Collaboration] di antara stakeholder bandara agar protokol pencegahan Corona dapat selalu berjalan baik, serta memastikan aspek keamanan, kesehatan dan keselamatan dapat selalu meningkat di bandara,” jelas President Director AP II, Muhammad Awaluddin dalam apel Pencanangan safety campaign dan Bulan K3 Nasional 2021, Kamis (28/1).

Baca juga : Warganet Minta Seret Abu Janda

Program Shield ini juga untuk mendorong kesiapan dan kesigapan penerapan penuh Biosafety Management System (BMS)  atau sistem manajemen keamanan hayati mulai hari ini.

Awaluddin mengatakan, secara resmi BMS diterapkan penuh di bandara AP II untuk memutus mata rantai penularan bahaya biologi dengan sejumlah program biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, public health assurance, dan menghadirkan laboratory testing facilities untuk Corona di bandara.

“Ini pertama kali di Indonesia. Program Shield meningkatkan kesiapan dan kesiagaan agar BMS dapat selalu diterapkan baik. Di antaranya, dengan menugaskan SDM yang memiliki kompetensi di bidang K3 menjadi Shield Inspector untuk menjadi motor penggerak penerapan BMS di bandara,” tambah Awaluddin. 

Ia mengatakan, keberadaan Shield Inspector untuk mengawasi BMS ini merupakan pertama kali di bandara-bandara di Indonesia, di mana terdapat personel bertugas khusus mengawasi, menganalisis, serta mengevaluasi protokol pencegahan Covid-19. 

“Kami memperkenalkan Shield Inspector yang bertugas khusus untuk fungsi kesehatan guna memperkuat protokol pencegahan Covid-19,” ujarnya 

Baca juga : KPK Telisik Perusahaan Penyuplai Dan Penyedia Paket Bansos

Awaluddin menuturkan, Shield Inspector melaporkan penerapan BMS secara digital melalui fitur SIR (Safety Inspection Report) di aplikasi iPerform, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti secara cepat apabila ada temuan di lapangan. 

"Aplikasi iPerform biasanya digunakan menunjang administrasi pekerjaan karyawaan, pada hari ini bisa dimanfaatkan sebagai media pelaporan penerapan protokol pencegahan Covid -19," ujar Awaluddin.

Awaluddin meyakini, penerapan Shield membuat bandara-bandara AP II dapat optimal dalam mewujudkan bandara berbasis protokol yang fokus pada kebersihan, kesehatan, aman dan higienis dan mendukung kelestarian lingkungan.

45 Juta Penumpang 

Selain Shield, AP II juga meluncurkan akreditasi Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) bagi tenant komersial di bandara.

Baca juga : FIFGroup Sebar Hadiah Dan Promo Di 7 Kota Besar

Akreditasi diberikan kepada tenant yang menjalankan penuh protokol misalnya, staf/pekerja harus melakukan pengecekan kesehatan rutin, seperti pengukuran suhu tubuh dan wajib menggunakan masker. 

Lalu, tenant harus menyediakan hand sanitizer, memiliki pilihan transaksi secara nontunai, menerapkan prosedur physical distancing, dan melakukan disinfeksi berkala di area komersial. 

Melalui momentum Bulan K3 Nasional 2021 yang diikuti dengan program Shield dan BMS serta CHSE Accredited, bandara AP II dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional. 

Tahun ini, jumlah penumpang di bandara AP II diperkirakan meningkat. “Adanya peningkatan penumpang ini harus diikuti peningkatan kesiapan dan kesigapan operasional serta protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19,” ujarnya. 

Diperkirakan jumlah pergerakan penumpang di 19 bandara AP II pada 2021 mencapai 45 juta penumpang, naik sekitar 27% dibandingkan dengan 2020 sebanyak 35,54 juta penumpang. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.