Dark/Light Mode

Atasi Harga Daging Sapi Lewat Kerja Sama IA-CEPA

50 Persen Pelaku Usaha Peternakan Gulung Tikar

Jumat, 5 Februari 2021 07:08 WIB
Ilustrasi daging sapi. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi daging sapi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga daging sapi tak kunjung turun. Lonjakan ini disinyalir karena naiknya harga sapi impor dari Australia.

Pemerintah diimbau segera mengoptimalkan peranan kemitraan Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Hal ini dianggap penting sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan tingginya harga daging sapi di dalam negeri.

Baca juga : BI Dan Bank Of Thailand Perkuat Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal

Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CiPS) Andree Surianta mengatakan, IA-CEPA memberikan akses ke lebih dari 99 persen produk pertanian Australia yang diimpor masuk ke Indonesia.

Dengan begitu, kata Andree, daging sapi sebagai bahan produksi bisa didapatkan dengan harga yang lebih rendah. “Untuk pakan daging saja, tarif akan dihilangkan 500 ribu ton di tahun pertama perjanjian dagang diterapkan. Jumlah ini akan ditingkatkan secara progresif ke lebih dari 775 ribu ton di tahun kesepuluh,” ujar Andree dalam keterangan resminya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Ketua KPK Tegaskan, Tak Ada Pemeriksaan Yang Berlebihan

Andree menjelaskan, pembukaan impor biji-bijian untuk pakan ternak melalui IA-CEPA merefleksikan bahwa komoditas sapi potong juga memainkan peran penting dalam perdagangan bilateral. Daging sapi adalah jenis protein ketiga terbanyak yang dikonsumsi di Indonesia, setelah ayam dan ikan.

Pada 2018, kata Andree, dengan tingkat konsumsi 1,98 kilogram (kg) per orang, indonesia mengkonsumsi sekitar 514 ribu ton daging sapi. Dengan besarnya tingkat konsumsi itu, produksi nasional kurang dari 500 ribu ton. Menurut data Australian Trade and Investment Commission (Austrade), untuk mencukupi kekurangan ini, Indonesia mengimpor 510.937 ekor sapi potong.

Baca juga : Operasional Pelayanan Petikemas di Terminal Teluk Lamong Dijamin Lancar

Andree mengatakan, IA-CEPA memberikan kemudahan berupa pembebasan tarif, dari yang tadinya 5 persen untuk 575 ribu ternak di tahun pertama.Lalu, bebas tarif ini dinaikkan 4 persen setiap tahun sampai mencapai 700 ribu pada tahun keenam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.