Dark/Light Mode

Eropa Larang Sawit

Kemendag Siapkan Gugatan Ke WTO

Minggu, 31 Maret 2019 08:00 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mematikan pemerintah akan menggugat Eropa ke WTO.

“Kami sedang siapkan perkara-perkara yang akan menjadi bahan gugatan,” kata Oke kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Oke yakin kebijakan Eropa melarang penggunaan sawit merupakan bentuk perlakukan diskriminatif. Sebab alasan Eropa menunding perkebunan sawit merusak lingkungan, sulit diterima.

Baca juga : Gunung Merapi Keluarkan 5 Guguran Lava Pijar

“Eropa juga memproduksi minyak nabati yang berasal dari perkebunan. Jika mereka melarang produk minyak nabati Indonesia. Produksi minyak nabati mereka harus juga diberikan label yang sama (merusak lingkungan),” ungkapnya.

Oke mengungkapkan, pihaknya tidak kaget Eropa ingin mengurangi penggunaan sawit Indonesia. Sebab sejak lama produksi minyak nabati Eropa dari bunga matahari kalah bersaing dengan minyak sawit.

Selain itu, pihaknya juga sudsh tahu kalau Eropa memiliki rancangan akan menghentikan pemakaian minyak sawit sebagai bahan bakar hayati pada tahun 2030 nanti.

Baca juga : Facebook Larang Konten Pengagungan Kulit Putih

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda mengatakan, untuk menghadapi pengurangan penggunaan minyak sawit di Eropa, Kemendag terus berupaya mencari pasar baru seperti negara-negara Asia Selatan dan Afrika.

"Kami mungkin akan fokus membuka pasar di negara-negara di perbatasan Teluk Persia, seperti Arab Saudi, Oman, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar," ujarnya.

Dia menilai, perseteruan Qatar dengan negara Arab lainnya bisa juga jadi peluang Indonesia untuk masuk dan memenuhi kebutuhan produk dari negara tersebut. Selain Timur Tengah, negara-negara di Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh juga memiliki potensi pasa baru.

Baca juga : JK Sekeras Mahathir

Di samping membuka pasar baru, Arlinda juga menuturkan Indonesia terus berusaha membuktikan dan melawan tuduhan negatif yang kerap dilayangkan terhadpa sawit Indonesia. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.