Dark/Light Mode

Gebrak Eropa Soal Sawit

JK Sekeras Mahathir

Kamis, 28 Maret 2019 14:12 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peringatan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap rencana Uni Eropa tampaknya bukan sekadar gertak sambal. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, akan melakukan aksi balasan jika Benua Biru jadi melarang minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia. 

JK memastikan akan melakukan retaliasi (balasan) jika Eropa melarang penggunaan sawit. Eropa memang berhak membuat aturan. Indonesia juga berhak membuat aturan. “Kalau seperti tadi, oke kita tidak beli Airbus lagi, itu juga hak kita. Kalau Uni Eropa memiliki hak membuat aturan, kita juga punya hak bikin aturan,” ungkap JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/3). 

Baca juga : 3 Hari Kabur, Tersangka Kasus Suap KS Serahkan Diri

JK menegaskan, retaliasi bukan berarti perang dagang. Hanya sekadar melakukan balasan saja. “Jika you (Eropa) larang 10, maka kita akan lawan 10 juga,” tegasnya. JK menuturkan, rencana Eropa melarang sawit masalah serius. Karena, menyangkut masyarakat Indonesia. Bukan masalah korporasi saja. Kalau ekspor sawit berkurang akan berdampak terhadap masyarakat. Namun ditegaskannya, pemerintah Indonesia akan melakukan proses negosiasi lewat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). 

Rencana Eropa melarang penggunaan sawit Indonesia dan Malaysia tertuang dalam Delegated Regulation Supplementing Directive 2018/2001 of The EU Renewable Energy Directive II (RED II). Rancangan itu sudah diajukan ke Komisi Uni Eropa pada 13 Maret 2019. 

Baca juga : Eropa Larang Sawit, Program B20 Jalan Terus

Dalam draft tersebut, minyak sawit diklasifikasikan sebagai komoditas yang tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap lingkungan. Sedangkan minyak kedelai asal Amerika Serikat (AS) dimasukkan dalam kategori risiko rendah. 

Malaysia yang juga bakal terkena dampak atas kebijakan Uni Eropa telah bersikap keras. Perdana Menteri Malaysia Mahathir memberikan sinyal siap perang dagang. Mahathir berencana membatalkan pembelian pesawat dari Uni Eropa jika Eropa melaksanakan kebijakannya. Mahathir dan JK sama-sama keras. 

Baca juga : Soal Utang China, Amerika Sepikiran Dengan Mahathir

20 Juta Orang Bergantung Sawit 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, perkebunan sawit Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian. Sayangnya, kini minyak sawit Indonesia diserang kampanye hitam. 

“Sekarang 20 juta orang hidup karena palm oil . Industri sawit menciptakan lapangan kerja dan berdampak pada penurunan kemiskinan,” ungkap Luhut dalam sambutan di acara seminar bertajuk Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Ayana, Midplaza, Jakarta, Rabu (27/3). 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.