Dark/Light Mode

Duh, Rakyat Yang Paham Pemilu Baru 53 Persen

Sabtu, 30 Maret 2019 07:02 WIB
Proses pelipatan surat suara. (Foto : istimewa)
Proses pelipatan surat suara. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan, baru sekitar 53 persen masyara­kat yang tahu pelaksanaan pemilu pada 17 April 2019. Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta kerja keras mensosialisasikan.

Direktur Jenderal Politik Peme­rintahan Umum Kemendagri, Soedarmo meminta ASN Ke­mendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) membantu meningkatkan angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sesuai target yaitu 77,5 persen.

Baca juga : Cebong Dan Kampret Ributin Baju Capres

“Yang bisa dilakukan ASN adalah bagaimana bisa mendo­rong teman, saudara, dan ke­luarga untuk datang ke TPS pada tanggal 17 April 2018 mendatang untuk memberikan suaranya sehingga bisa mening­katkan persentase pemilih sam­pai 77.5 persen,” kata Soedarmo, di kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin.

Pensiunan jenderal Bintang dua ini menyebut, berdasarkan hasil survei terakhir, persentase pemilih yang paham pemungutan suara masih rendah yaitu 53 persen. “Hanya empat provinsi yakni Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat dan Maluku yang tingkat pemahaman warganya terhadap Pemilu pada 17 April 2019 sudah mencapai 77.5 persen,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi: Pemilu Bukan Perang

Soedarmo menambahkan, Pemilu 2019 adalah tonggak sejarah dalam kehidupan demo­krasi di Indonesia, karena untuk pertama kalinya Pemilu berlang­sung serentak. Ia menambahkan, dunia inter­nasional akan memuji Indonesia jika sukses menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019, baik Pileg dan Pilpres yang memiliki kredibilitas, tanggung jawab dan amanah serta melaksanakan visi dan misinya yang disampaikan dalam kampanye.

Soedarmo menjelaskan, ke­suksesan dan keberhasilan pemilu juga bisa dinilai jika per­sentase kehadiran pemilih di TPS tinggi, tapi juga diimbangi dengan suara yang sah. “Persentase kehadiran pemilih yang tinggi di TPS, tapi hasilnya banyak surat suara yang rusak dan tidak bisa dihitung juga akan mempengaruhi hasil Pemilu. Jadi, harus ada keseimbangan antara jumlah pemilih yang hadir dengan surat suara yang sah," ujarnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.