Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Pengembangan Pabrik Assembagoes Capai 99 Persen
PTPN XI Dongkrak Kapasitas Produksi Gula 1.500 Ton/Hari
Rabu, 17 Februari 2021 05:20 WIB
Sebelumnya
Ketimpangan tersebut tak ayal menyebabkan petani beralih ke tanaman lain yang lebih menjanjikan. Sehingga, banyak perusahaan akhirnya kesulitan memperoleh bahan baku tebu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 5 tahun terakhir produksi gula terus turun, dari 2,53 juta ton (2015) ke 2,22 juta ton (2019).
Dwi bilang, penyelamatan harga tingkat petani memang mengharuskan adanya penyesuaian harga gula tingkat konsumen. Ia menilai Harga Eceran Tertinggi (HET) gula konsumen perlu naik ke level Rp 18 ribu per kilo, dari posisi saat ini Rp 12 ribu per kilo. Sehingga harga pembelian petani bisa mencapai Rp 12 ribu per kilo.
Dalam jangka pendek, sambung Dwi, kebijakan ini memang akan menimbulkan gejolak penolakan di masyarakat. Tapi pada akhirnya akan menjadi keseimbangan baru. Lalu, Pemerintah dan industri akan diuntungkan, karena tak lagi kesulitan bahan baku.
Baca juga : Komitmen Kembangkan Energi Alternatif, Pertamina Lanjutkan Kajian Gasifikasi Batubara
“Jadi kebutuhan gula dari impor semakin lama bisa kita kurangi,” pungkasnya.
Stok Beras Aman
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal memastikan aman untuk beberapa bulan ke depan.
Baca juga : Holding BUMN Pangan Kerek Produksi Dan Konsumsi Ikan
“Kalau beras, Insya Allah aman. Apalagi, sekarang sudah mulai panen, dan diperkirakan Maret akan memasuki puncak panen,” katanya kepada Rakyat Merdeka, Jumat (12/2).
Karenanya, sambung Awaludin, seiring dengan mulainya musim panen padi, maka stok beras di masyarakat, baik yang berada di penggilingan, pengecer, dan rumah tangga akan semakin kuat.
“Pada saat yang sama, Bulog juga akan meningkatkan volume penyerapannya,” katanya.
Baca juga : Bamsoet: Cerutu Indonesia Tak Kalah Dari Produk Luar Negeri
Dilihat dari situs Bulog, untuk Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP), tercatat hingga 11 Februari 2021 sebanyak 69.534 ton, dengan realisasi pengadaan sebanyak 20.532 ton per 12 Februari 2021 dan jumlah Rumah Pangan Kita (RPK) sebanyak 100.541. Adapun, pada Jumat (15/1) lalu, stok beras yang dimiliki Bulog diangka sekitar 971.000 ton. [DWI/IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya