Dark/Light Mode

Kemenkop UKM dan Swiss Kerek Kapasitas Produksi UMKM

Senin, 20 Januari 2020 21:09 WIB
Suasana pertemuan Menkop dan UKM Teten Masduki dengan SwissCham serta Kedubes Switzerland di kantor Kemenkop dan UKM di Jakarta, Senin (20/1). (Foto: ist)
Suasana pertemuan Menkop dan UKM Teten Masduki dengan SwissCham serta Kedubes Switzerland di kantor Kemenkop dan UKM di Jakarta, Senin (20/1). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM bersama Swiss Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia) sepakat melakukan kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia supaya bisa menembus pasar ekspor khususnya ke Eropa melalui Swiss.

SwissCham Indonesia merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia. SwissCham sendiri berdiri pada Agustus 2018.

Chairman  SwissCham Indonesia Lutfhi Mardiansyah mengatakan, salah satu misi kami adalah memberikan dukungan berkelanjutan pada UMKM Indonesia untuk bisa meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa melakukan ekspor. SwissCham memandang Indonesia sebagai sahabat dan mitra dagang yang penting.

Baca juga : Kemendag Kerek Ekspor ke Polandia

Indonesia dan Swiss juga memiliki kesamaan memandang UMKM sebagai aset yang sangat penting. "Di Swiss itu tidak ada konglomerat, perusahaan perusahaan Swiss yang kini besar itu seperti Nestle, Zurich Insurance, Clariant itu semuanya berasal dari UKM. Kami ingin menularkan kiat-kita itu ke UKM Indonesia," jelasnya usai menggelar pertemuan dengan Menkop dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Senin (20/1).

Menurut Lutfhi, bentuk kolaborasi dalam meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia  itu nantinya bisa bermacam-macam, mulai dari pelatihan, kunjungan ke perusahaan yang berasal dari UMKM di Swiss, kontak dagang dan lainnya. 

"Memang size UMKM di Swiss itu berbeda dengan di Indonesia, kalau disini mungkin UMKM Swiss itu masuk kelas menengah ke atas," ujarnya.

Baca juga : Kemenkop UMKM Patok Ekspor UMKM Naik 18 Persen

Sementara itu Deputy Head of Mission Embassy of Switzerland in Indonesia Michael Cottier menyatakan, banyak UMKM Indonesia yang berpotensi untuk melakukan ekspor khususnya ke pasar Eropa. “Tinggal bagaimana kita tingkatkan kapasitas UMKM tersebut, produk UMKM Indonesia kaya akan nilai- nilai dan inovasi dan itu sangat disukai pasar Eropa, kami sangat mensupport kolaborasi SwissCham Indonesia dengan Kemenkop dan UMKM," imbuhnya.

Apa saja produk UMKM yang diminati Swiss? Ia menyebut beberapa di antaranya adalah furniture dan mebel, precission metal (karena di Swiss banyak perusahaan jam), perikanan dan tekstil.

Menurut data Swiss Federal Customs Administration, nilai perdagangan Indonesia dengan Swiss pada 2108, mencapai 1,41 miliar dolar AS (Rp 19,24 triliun). Terdiri dari nilai ekspor Indonesia 910 juta dolar AS (Rp 12,4 triliun) dan impor dari Swiss 505 juta dolar AS (Rp 6,89 triliun). Sebagian besar ekspor Indonesia ke Swiss berupa emas, yaitu lebih dari 60 persen. 

Baca juga : Menteri Teten Pede Omnibus Law Kerek Investasi UMKM

Disusul alas kaki, kopi, minyak atsiri, kakao, mebel. Sedangkan impor Indonesia dari Swiss didominasi oleh permesinan, produk farmasi dan kimia organik. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.