Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rumah Sehat Jadi Tren Selama Pandemi Covid-19

Kamis, 18 Februari 2021 14:45 WIB
Webinar Rumah Sehat Sebagai Kebutuhan Gaya Hidup yang digelar Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM), Kamis (18/2). (Foto: ist)
Webinar Rumah Sehat Sebagai Kebutuhan Gaya Hidup yang digelar Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM), Kamis (18/2). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memicu kegiatan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan sekolah dari rumah (study from home/SFH) untuk menekan penyebaran virus asal Wuhan, China itu. Alhasil, rumah sehat menjadi tren selama pandemi.  

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida mengatakan, tren permukiman saat ini dan ke depan membutuhkan lebih banyak ruang terbuka. Fasilitas di kawasan permukiman juga dibentuk selengkap mungkin. 

“Selain itu, rumah kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, beribadah dan beribadah. Pada titik ini, desain rumah semakin memperhatikan siruklasi udara dan pencahayaan,” ujar Totok dalam webinar Rumah Sehat Sebagai Kebutuhan Gaya Hidup yang digelar Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM), Kamis (18/2). 

Baca juga : Akhirnya, Gaza Terima Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Selain menggelar webinar, JPKM melakukan kegiatan dua bedah rumah masing-masing di Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan dan Serpong, Tangerang Selatan. 

Totok melanjutkan sektor perumahan masih bisa tumbuh 2,3 persen tahun lalu. Padahal, ekonomi nasional terpangkas 2,07 persen, akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, dia menuturkan, pandemi Covid-19 menghantam hebat sejumlah subsektor properti. 

Dia mencatat, kinerja mal ambles 85 perse, okupansi hotel turun 95 persen, perkantoran turun 74 persen, rumah komersial turun 50-80 persen. Akan tetapi, rumah subidi masih bertahan selama pandemi.

Baca juga : Menkes: 115 Pasar Di Jabodetabek Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

Dia menegaskan, ada beberapa risiko dan tantangan sektor properti tahun ini. Pertama, pandemi Covid-19 tidak tertangani sampai akhir tahun dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terus berlanjut. Kemudian, resesi ekonomi dan PHK 5–30 persen dari pekerja formal, lalu implementasi UU Cipta Kerja tidak probisnis, serta perubahan gaya hidup konsumen. 

Adapun peluang sektor properti tahun ini, kata dia, datang dari vaksin gratis untuk seluruh penduduk Indonesia, kenaikan anggaran infrastruktur 47 persen menjadi Rp 414 triliun, penurunan suku bunga BI7DRR 3,75 persen, penurunan suku bunga KPR/KPA, kenaikan kredit properti, anggaran FLPP MBR meningkat, dan relaksasi properti menengah atas (PPnBM, LTV rumah kedua). 

Selanjutnya, dia menuturkan, pemulihan daya beli pembeli dan investor, pasokan klaster baru, UU Cipta Kerja probisnis, proyek ibu kota baru Rp 446 triliun. “Pengembang yang bertahan adalah yang bereputasi baik, punya land bank matang, keragaman produk, runya recurring income, dan menjalin kolaborasi,” tegas dia.

Baca juga : Kunjungi Tanah Abang, Presiden Ingatkan Semua Pelayan Publik Harus Divaksin Covid-19

Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Hidayat menuturkan, rumah merupakan sarana awal pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul. Ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo 2020-2024.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.