Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Produk Smooth Fluid Kilang Pertamina Dukung Capaian TKDN
- Wali Murid SMAN 70 Cenat Cenut Ditagih Rp 800 Ribu Untuk Donasi Kelulusan
- Bank DKI Salurkan KJP Plus Tahap I 2025 Kepada 707.622 Siswa Di Jakarta
- Tambah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik
- Pertamina Drilling Tekankan Keselamatan Kerja di Safari Ramadan 2025

RM.id Rakyat Merdeka - Ditengah perjuangan melawan Covid-19, masyarakat diingatkan agar tak melupakan kesehatan gigi dan mulut. Kalau tak dirawat, virus Corona bisa berkembang lho!
Hal ini disampaikan dokter gigi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), drg Rona Laras Narindra, dalam acara Talkshow Awam Bicara Sehat ‘Menjaga Kesehatan Gigi dan Kulit di Era Pandemi’, kemarin.
Dia mengungkapkan, mulut merupakan salah satu media transmisi dan berkembangnya virus juga bakteri, termasuk virus Corona (SARS-Cov-2). Jadi, kesehatan gigi dan mulut mesti diperhatikan.
Baca juga : Jurus Pemerintah Dinilai Sudah Oke
“Sebuah penelitian di Qatar menunjukkan, risiko komplikasi Covid-19 lebih meningkat pada pasien yang mengalami radang gusi,” bebernya.
Radang gusi bisa terjadi akibat plak atau penumpukan bakteri, juga pembersihan gigi dan mulut yang tidak menyeluruh yang mengakibatkan karang gigi. Bagi yang sudah terpapar Corona, Rona menyarankan berkumur dua kali sehari menggunakan cairan povidone iodine. Hal ini, bisa menurunkan jumlah virus SARS-Cov-2 yang ada di rongga mulut.
Tapi pada orang yang tidak terinfeksi virus, penggunaan obat kumur ini sebaiknya tidak dilakukan secara rutin. Sebab, dapat mengubah keseimbangan bakteri baik dan buruk, serta dapat mempercepat pertumbuhan jamur di mulut.
Baca juga : Penyintas, Komorbid Dan Ibu Menyusui Bakal Divaksin
Rona menyebut, lebih penting mencegah ketimbang mengobati. Pembersihan gigi dan mulut biasa dengan sikat gigi, sudah termasuk upaya untuk mencegah Covid-19. Untuk menjaga kesehatan gigi, jelasnya, tidaklah sulit. Yaitu dengan rutin menggosok gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur ke seluruh permukaan gigi. Setelah itu, menyikat bagian lidah.
Jika memungkinkan, masyarakat juga disarankan melakukan kontrol rutin ke dokter gigi tiap enam bulan sekali. Bagi masyarakat yang tidak bisa bepergian keluar rumah, mereka bisa tetap mendapat perawatan dengan memanfaatkan telemedicine, sehingga konsultasi dilakukan secara jarak jauh melalui video.
Jika seseorang mengalami masalah gigi dan mulut, pertolongan pertama yang disarankan Rona adalah menggunakan obat pereda nyeri atau analgesik. Kalau memungkinkan untuk pergi ke luar rumah, dia bisa segera berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit.
Baca juga : Istilahnya Macam-macam Semoga Rakyat Tak Puyeng
Rona memastikan, klinik atau rumah sakit gigi sudah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah Covid-19. Pasien yang akan menjalani tindakan dengan durasi lama, misalnya cabut gigi, diwajibkan melakukan tes swab antigen.
Selain itu, di dalam ruang poli gigi RSUI, juga tersedia vacum aerosol yang dapat membersihkan ruangan dari virus atau bakteri.
Sebelumnya, Kepala Klinik Gigi Eksekutif, RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti (FKG Usakti) drg. Aryadi memastikan, klinik gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sudah melakukan upaya meminimalisir penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol yang ketat. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya