Dark/Light Mode

Proyek Pertama Pasca Merger

Bank Syariah Indonesia Pimpin Sindikasi Pembiayaan Infrastruktur Jalintim Sumsel

Senin, 22 Februari 2021 20:14 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (tengah) saat menghadiri seremonial fiinancial close proyek pembangunan infrastruktur Jalintim Sumsel, Senin (22/2). (Foto: Humas BSI)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (tengah) saat menghadiri seremonial fiinancial close proyek pembangunan infrastruktur Jalintim Sumsel, Senin (22/2). (Foto: Humas BSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk pertama kalinya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memimpin pembiayaan sindikasi pembangunan infrastruktur Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan (Jalintim Sumsel), senilai Rp 644,76 miliar. Pembiayaan sindikasi di Jalintim ini dikucurkan Bank Syariah Indonesia bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Panin Dubai Syariah, kepada PT Jalintim Adhi Abipraya. 

Dari total plafon pembiayaan sindikasi, porsi BSI sebesar Rp 248 miliar. Sedangkan porsi pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Panin Dubai Syariah masing-masing sebesar Rp 248 miliar dan Rp 148,76 miliar. Dalam pembiayaan sindikasi, BSI berperan sebagai Mandated Lead Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow.

Pinjaman bertenor 10 tahun ini akan digunakan untuk pembangunan Preservasi Jalintim Sumsel ini sepanjang 29,87 kilometer (km), berikut jembatan dan fasilitas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. 

Baca juga : SMF Dukung BPR Syariah Salurkan Pembiayaan Perumahan

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menjelaskan, sindikasi ini merupakan debut pertama pasca merger di awal Februari. BSI siap mengemban amanah untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Dan selalu  berkomitmen akan mendukung pengembangan infrastruktur untuk mendorong roda ekonomi Tanah Air. 

“Alhamdulillah Bank Syariah Indonesia menjadi bagian dalam sejarah pemberian fasilitas Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Fasilitas ini merupakan yang pertama kalinya menggunakan transaksi syariah," tegas Hery di Jakarta, Senin (22/2).

Pada sindikasi ini, akad yang digunakan adalah Ijarah Muntahiyah bitTamlik, yaitu transaksi sewa manfaat atas suatu objek dengan pengalihan kepemilikan di akhir periode sewa. Preservasi Jalintim Sumsel ini merupakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha pertama di sektor jalan non-tol di Indonesia. Dalam proyek ini, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia berperan sebagai lembaga penjamin. 

Baca juga : Bank Mandiri Kembangkan Layanan Kustodian Dan Trustee

Ia berharap, kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang positif dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Pasalnya, proyek ini dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan. Sehingga berdampak kepada penurunan harga barang, peningkatan pendapatan masyarakat, serta berkurangnya polusi udara. 

Ruas jalan yang dipreservasi dalam proyek ini meliputi Jalan Srijaya Raya (6,3 km), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km), Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km), Jalan Soekarno-Hatta (8,32 km), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 km), dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 km). Ruas Jalintim ini juga kan dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor.
 
Hery menambahkan, pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi Bank Syariah Indonesia dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Selain proyek infrastruktur, pada tahun ini, Bank Syariah Indonesia akan aktif menyalurkan sindikasi ke sektor energi. Di mana salah satu proyek yang dibiayai adalah proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha. 
 
Sampai Desember 2020, pembiayaan wholesale BSI tercatat sebesar Rp 48,03 triliun. Pada akhir 2021, bank hasil holding ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan wholesale sebesar 4-6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Diketahui, acara Financial Close Proyek Jalintim Sumsel ini dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Wismana Adi Suryabrata, Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo, Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad dan Direktur Utama Panin Dubai Syariah Bratha. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :