Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Peluang Bisnis Di Ethiopia, Ini Kiat Bagi Investor Indonesia
Kamis, 4 April 2019 00:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ethiopia memiliki potensi dan peluang bisnis yang sangat besar bagi Indonesia, baik perdagangan maupun investasi. Mau tahu kiat sukses berbisnis dengan Ethiopia?
Selain mengenali karakteristik pasar dengan baik, yang paling penting adalah ikuti dan patuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di negara setempat. Selain itu, harus gigih bertemu dengan pejabat yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan apabila ada masalah atau hambatan. Hal itu dikatakan Taryat Suratman General Manager Peace Success Industry Plc, sister company PT Sinar Antjol, Addis Ababa kepada Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union, organisasi 55 negara Afrika. Saat mereka berkunjung ke pabrik PT Sinar Ancol (Kamis 28/3) yang terletak tidak jauh dari kota Addis Ababa.
Baca juga : Merajut Jejaring Bisnis di Tanah Kelahiran Khabib Nurmagomedov
Taryat telah berpengalaman berbisnis di Ethiopia hampir 20 tahun. PT Sinar Antjol adalah salah satu dari lima perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia. Empat perusahaan lainnya adalah PT Indofood, PT Bukit Perak, PT Ungaran dan PT Sumber Bintang Rejeki.
PT Sinar Ancor telah mencatat sukses dalam mengembangkan usaha dan menguasai 35 persen pasar Ethiopia. Perusahaan yang memproduksi sabun dan body lotion ini akan melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga seperti Eritrea, Sudan dan Kenya. Adapun 90 persen bahan baku yang digunakan berasal dari Indonesia.
Baca juga : Pertama Di Dunia, Pengidap HIV Donor Ginjal
Dubes Al Busyra mengatakan, banyak pengusaha Indonesia yang berminat untuk melakukan hubungan dagang dan kerja sama investasi di Ethiopia.
“Sebelum memulai tugas 12 Maret 2019, saya banyak dihubungi perusahaan Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah, menyampaikan keinginan untuk melakukan kerja sama ekonomi dengan Ethiopia. Sebab, perusahaan Indonesia tersebut memahami dengan baik bahwa potensi pasar Ethiopia sangat besar. Ethiopia juga menjadi pintu gerbang produk-produk Indonesia untuk pasar Afrika, terutama Afrika bagian timur,” kata Al Busyra.
Baca juga : Produk Indonesia Laris Manis Di Ethiopia
Ethiopia adalah negara Afrika dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Menurut International Monetary Fund (IMF) pertumbuhan ekonomi Ethiopia tahun 2018 tercepat di Sub-Sahara Afrika. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya