Dark/Light Mode

Pertama Di Dunia, Pengidap HIV Donor Ginjal

Jumat, 29 Maret 2019 11:22 WIB
Nina Martinez orang pertama yang positif HIV dan melakukan donor ginjal untuk orang asing dengan HIV.
Nina Martinez orang pertama yang positif HIV dan melakukan donor ginjal untuk orang asing dengan HIV.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertama Di Dunia, Transplantasi Ginjal dari Pengidap HIV Dokter di Amerika Serikat (AS) untuk pertama kali di dunia, mentransplantasikan ginjal dari seorang pasien HIV positif ke pasien HIV lain. Operasi berlangsung di Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, dan kedua pasien disebut dalam kondisi baik-baik saja.

"Ini adalah pertama kalinya seseorang yang hidup dengan HIV diizinkan untuk menyumbangkan ginjal di dunia," kata Dokter Dorry Segev dalam rilisnya dilansir dari BBC pada Jumat (29/3).

Operasi dilakukan Senin (25/3). Donor Nina Martinez (35) dari Atlanta mengatakan, dia merasa kondisinya baik. Dia terinspirasi untuk menyumbangkan ginjalnya sejak menonton film episode 'Grey's Anatomy.' Martinez mengaku, dia bersemangat untuk menjadi bagian  ini untuk pertama kali.

Baca juga : Hujan Lebat, 8 Kecamatan Di Gunung Kidul Dilanda Banjir

"Saya tahu bahwa sayalah yang mereka tunggu-tunggu. Bagi siapa pun yang mempertimbangkan memulai perjalanan ini, itu bisa dilakukan."

Sementara itu, penerima ginjal memilih untuk tetap tak disebutkan namanya.

Martinez datang ke Universitas Johns Hopkins untuk menyumbangkan ginjalnya pada orang asing yang juga positif mengidap HIV.

Baca juga : Cabuli 2 Anak, Penasihat Paus Dikirim Ke Penjara

"Banyak orang berkata pengidap HIV semestinya nampak sakit. Pemikiran ini yang akhirnya mendorong saya untuk membuktikan bahwa saya cukup sehat untuk menjadi pendonor," ujar Martinez kepada The Associated Press sebelum operasi.

Sebelumnya, HIV dinilai membawa faktor risiko yang terlalu besar untuk penyakit ginjal pada donor. Tetapi obat anti-retroviral jenis baru yang digunakan untuk mengobati penyakit ini dianggap aman untuk ginjal.

Dokter Christine Durand, profesor kedokteran dan onkologi di Johns Hopkins mengatakan, operasi ini menantang, dan membuat masyarakat untuk melihat HIV secara berbeda. Ini juga sebagai bahan untuk memajukan pengobatan.

Baca juga : Sediakan 4 M Bagi Pria Penakluk Hati Putrinya

"Para pasien sangat berterima kasih atas pemberian ini dan sekarang kami hanya memantau untuk hasil jangka panjang," kata Dokter Durand.

Terobosan ini mengikuti perkembangan penting lainnya dalam pengobatan HIV. Sekitar 37 juta orang yang hidup dengan HIV / AIDS pada 2017. Organisasi Kesehatan Dunia masih menempatkan HIV sebagai salah satu tantangan kesehatan masyarakat paling serius di dunia.[MEL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.