Dark/Light Mode

Tekan Subsidi, PT KAI Diminta Kreatif Cari Pendapatan Nontiket

Jumat, 5 April 2019 15:28 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (memakai topi) saat menempelkan uang elektronik untuk menaiki kereta rel listrik (KRL). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (memakai topi) saat menempelkan uang elektronik untuk menaiki kereta rel listrik (KRL). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk menekan subsidi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan anak usahanya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) diminta meningkatkan pendapatan nontiket. Salah satu caranya dengan penyewaan tempat dan iklan. 

“Saya pikir kita harus lakukan improvement dan kreativitas, jadi katakanlah bagaimana kereta api memikirkan pendapatan dengan tidak membebani penumpang, dengan iklan, menyewakan tempat TOD (transit oriented development) dan lainnya,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat ditemui dalam kunjungan kerja ke Bogor-Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (5/4).

Baca juga : Setelah Dana Desa, Ada Dana Kecamatan, Asyik

Dengan demikian, lanjut dia, beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa berkurang mengingat saat ini subsidi layanan publik (PSO) terbesar yaitu untuk kereta perkotaan, dalam hal ini, paling besar diserap oleh pengoperasian kereta rel listrik (KRL). “Kami minta korporasi lakukan kreativitas sehingga dia tidak hanya mengandalkan APBN," ujarnya.

Alokasi PSO untuk Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2019 adalah Rp2,3 triliun, di mana Rp1,6 triliun untuk kereta perkotaan. Menhub mengatakan meskipun saat ini pengoperasian KRL dan kereta ekonomi masih disubsidi, tapi pelayanan tidak boleh dibedakan.

Baca juga : YLKI Minta Tarif MRT Sesuai Kemampuan Bayar Konsumen

“Walau kereta ini subsidi, pelayanan harus sama baiknya dengan pelayanan lain seperti VIP, pelayanan harus tersenyum, sopan, tak kasar, dan persuasif. Jadi, kita bekerja harus sama baiknya dengan swasta lain,” katanya.

Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengaku kontribusi pendapatan dari nontiket masih sangat kecil dan saat ini masih mengandalkan dari tiket penumpang. “Secara total masih sangat kecil, kami banyak di angkutan penumpangnya,” katanya. Namun Wiwik mengatakan pihaknya mulai bermitra untuk kerja sama iklan di ruang-ruang komersil KRL.

Baca juga : Grab Hadirkan 5 Juta Titik Lokasi Penjemputan

“Kami sudah mulai, sebagian kereta kami sudah kerja sama dengan ada satu mitra yang untuk pemasangan iklan-iklan di seluruh kereta,” katanya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.