Dark/Light Mode

Bank Indonesia Dan 3 Bank Sentral Kurangi Pake Dolar AS

Sabtu, 6 April 2019 10:42 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) bersama 3 Gubernur Bank Sentral lainnya saat melakukan komiten bersama untuk mengurangi penggunaan Dolar Amerika Serikat (AS) dan menggunakan mata uang lokal di Thailand, Jumat (5/4). (Foto: Humas Bank Indonesia).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) bersama 3 Gubernur Bank Sentral lainnya saat melakukan komiten bersama untuk mengurangi penggunaan Dolar Amerika Serikat (AS) dan menggunakan mata uang lokal di Thailand, Jumat (5/4). (Foto: Humas Bank Indonesia).

 Sebelumnya 
Sejak itu terdapat peningkatan penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi perdagangan bilateral, seiring dengan penurunan margin kurs valuta asing.

“Total transaksi perdagangan melalui LCS terus menunjukkan peningkatan,” ujarnya.

Baca juga : Tjahjo Persilakan ASN Beda Pilihan, Asal Jangan Golput

Pada triwulan I-2019, total transaksi perdagangan melalui LCS menggunakan Baht atau THB mencapai 13 juta dolar AS yang setara Rp 185 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 7 juta dolar AS atau setara Rp 96 miliar.

Sementara untuk transaksi LCS menggunakan Ringgit (MYR) mencapai 70 juta dolar AS atau setara Rp1 triliun, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 6 juta dolar AS atau setara Rp 83 miliar.

Baca juga : Kasih Bantuan Ke Santri, Jangan Kasih Hoaks

“Kerja sama tersebut akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha melalui pengurangan biaya transaksi dan peningkatan efisiensi dalam setelmen perdagangan,” jelas Oni.

Selain itu, menurut Onny, kerja sama itu akan memberikan lebih banyak opsi bagi pelaku usaha dalam memilih mata uang untuk transaksi perdagangan. Sehingga, mengurangi risiko nilai tukar terutama di tengah kondisi pasar keuangan global saat ini yang masih bergejolak. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.