Dark/Light Mode

Tjahjo Persilakan ASN Beda Pilihan, Asal Jangan Golput

Sabtu, 6 April 2019 09:22 WIB
Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo (tengah). (Foto: Twitter Tjahjo Kumolo).
Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo (tengah). (Foto: Twitter Tjahjo Kumolo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyerukan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan hak pilih dan tidak golput pada 17 April. Walau beda pilihan, tapi tetap bersatu.

“Kita dukung suksesnya pemilu ini dengan hadir di TPS. (ASN) Jangan golput, gunakan hak pilih sesuai pilihan politiknya,” kataTjahjo saat memimpin apel dan pembacaan Ikrar ASN dalam rangka menyukseskan Pemilu 2019, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat (5/4).

Apel diikuti ASN di lingkungan Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). “ASN Kemendagri dan BNPB ingin dukung suksesnya Pemilu serentak 17 April 2019, dengan demokratis. (Lalu) Mengajak pada seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih,” ujarnya.

Baca juga : Inilah Teriakan Pilot Ethiopian Airlines Jelang Jatuh

Mantan Sekjen PDIP ini berharap Pemilu 2019 dapat jadi moment mempererat persatuan dan kesatuan, bukan sebaliknya.

“Mari kita jaga persatuan kesatuan, gotong-royong, jangan sampai pemilu ini merusak kesatuan kita sebagai bangsa. Boleh beda pilihan, tapi tetap sebagai negara Indonesia bersatu,” ujarnya.

Selain itu, Tjahjo mengapresiasi kepada aparat keamanan, TNI, Polisi dan BIN, yang akan mengamankan jalannya Pemilu serentak 2019.

Baca juga : Penajam Paser Utara Kini Sudah Dialiri Jargas

“Kami sampaikan terima kasih kepada Polisi yang diback up TNI, BIN dan kami yakin bisa mengamankan jalannya pemilu serentak 17 april 2019,” katanya.

Setelah sambutan, kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi jalan bersama di sekitaran kawasan Monas. Para peserta apel kompak mengenakan kaus bertuliskan ‘Sukseskan Pemilu Serentak Tahun 2019, Lawan Hoaks, Kampanye Berujar Kebencian dan Fitnah’.

Rekrutmen PPLN Malaysia Dilaporkan Caleg DPR dari Partai Gerindra, Basri Kinas Mappaseng melaporkan sistem rekrutmen Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) di Malaysia yang diduga tidak transparan ke Bawaslu.

Baca juga : Ma’ruf Amin Ajak Masyarakat Jangan Golput

Basri mengatakan, sistem rekrutmen tidak transparan itu tercemin dari banyaknya PPLN di Malaysia berasal dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.