Dark/Light Mode

Penurunan Tarif Tiket Masih Setengah Hati

BKS Jewer Garuda dan Lion

Sabtu, 6 April 2019 13:54 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto : Istimewa).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi belum puas dengan penurunan tarif pesawat terbang. Sebab, tarif masih berkutat di tarif batas atas.

BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, memperingatkan maskapai untuk tidak mematok tarif tiket pesawat seenaknya. Terutama, Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group.

Menurutnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang membebaskan maskapai untuk mentetapkan harga tiket. Tetapi, bukan berarti harga tiket ditetapkan di batas atas semua. “Aturan ada Tarif Batas Bawah (TBB) dan Tarif Batas Atas (TBB), tetapi tidak (selalu) ditetapkan di batas atas.

Ke depan, namanya tarif tidak bisa ditentukan sekena hati. Karena, pada dasarnya masyarakat ada yang mampu di batas atas, dan ada yang mampu dengan tarif relatif murah,” tegas BKS di Jakarta, kemarin.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura IIini meminta maskapai menyediakan tarif murah untuk masyarakat. Jika terus-terusan memberikan harga tinggi, pihaknya terpaksa akan bikin aturan baru dengan menerapakan aturan sub class . Aturan sub class merupakan aturan yang mengatur kelas-kelas tiket penerbangan.

Baca juga : Awas, 10 Kecamatan Di Banjarnegara Rawan Longsor

Ada kelas yang paling tinggi dan ada kelas tarif paling rendah. “Saya pribadi lebih cenderung memberi kebebasan pada maskapai menentukan tarif. Tapi saya harap mereka peduli dengan masyarakat,” imbuhnya. 

BKS menilai, sejauh ini aturan baru sudah berdampak pada penurunan harga tiket walaupun penurunannya baru berlangsung pada momen tertentu saja. Tetapi, mayoritas rute sudah turun.

“Saya memang nggak cek satu-satu. Garuda kan turun 50 persen. Kalau (maskapai lain) lihat tentu juga akan melakukan penurunan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti mengungkapkan, pihaknya sedang memantau berapa penurunan tarif tiket pesawat. “Tarif sudah turun.

Kita sedang pantau, apakah sudah mendekati batas bawah atau belum,” ungkapnya. Polana melihat, rata-rata maskapai belum melakukan penurunan mendekati batas bawah. Walau sudah ada yang mulai mendekati tarif batas bawah.

Baca juga : YLKI Minta Tarif MRT Sesuai Kemampuan Bayar Konsumen

Polana mengingatkan maskapai tentang ketentuan dalam menentapkan tarif tiket. Yakni, memperhatikan kebutuhan masyarakat, mencegah persaingan tidak sehat dan memperhatikan keberlangsungan usaha.

Sebatas Gimmick Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai, penurunan tarif pesawat sejauh ini baru sebatas gimmick yang dilakukan maskapai.

“Misalnya diskon diberikan Garuda. Itu hanya gimmick saja, kursi terbatas dan cenderung sulit mendapatkannya,” katanya.

Gatot menilai, Garuda menurunkan tiket lewat pemberian diskon karena mempertimbang-kan kelangsungan anak usahanya. Garuda didorong menurunkan tarif karena pemimpin harga di industri penerbangan nasional.

Dengan penurunan tarif, maskapai lain diharapkan ikut menurunkan harga. Tetapi, Garuda tidak bisa kasih harga murah. “Mereka punya Citilink plus Sriwijaya yang juga harus hidup.

Baca juga : Pesawat Malaysia Airlines Mendarat Darurat Di Jambi

Kalau harga tiket Garuda murah, sudah pasti harga tiket Citilink dan Sriwijaya juga akan lebih murah lagi. Jadi secara manajerial pasti Garuda berhitung,” ujarnya.

Vice Presiden Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menepis penurunan harga tiket cuma gimmick saja. “Kami sudah menurunkan tarif. Penurunan harga tiket pada promo Garuda Indonesia Online Travel Fair Festival juga bukan gimmick,” ungkapnya.

Ikhsan menjelaskan, potongan harga atau diskon diberikan bertingkat dengan range diskon yang berbeda-beda di setiap sektor penerbangan. Mulai dari potongan diskon 35 persen, 50 persen, 60 persen. “Adapun selama periode 1-4 April 2019, tercatat lebih dari 43 ribu seat yang telah dibeli masyarakat,” katanya. [KPJ

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.