Dark/Light Mode

Turunkan Tarif Pesawat

Saham Garuda Kena Getahnya

Jumat, 15 Februari 2019 05:56 WIB
Garuda Indonesia akhirnya menurunkan tarif pesawat sebesar 20 persen. (foto: Garuda Indonesia)
Garuda Indonesia akhirnya menurunkan tarif pesawat sebesar 20 persen. (foto: Garuda Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Niat baik Garuda Indonesia Group menurunkan tarif tiket pesawat hingga 20 persen ternyata tidak disambut positif investor. Terbukti saham Garuda Indonesia (GIAA) terkoreksi hingga 7,14 persen.

PENURUNAN tarif tiket diikuti merosotnya saham Garuda Indonesia. Pada pembukaan perdagangan kemarin, sahamnya masih bertengger di level 480. Namun turun 5,88 persen ke level 448 pada penutupan perdagangan sesi pertama.

Pada perdagangan sesi kedua, saham Garuda sempat terjun bebas ke level terendahnya yakni 436 sebelum akhirnya ditutup pada level 442. Artinya, semenjak manajemen menurunkan tarif tiket, saham Garuda Indonesia terkoreksi 7,14 persen.

Baca juga : Pengemudi Ojol Ok, Pengguna Keberatan

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan, grupnya telah menampung keluh kesah dari banyak pihak terkait tarif maskapai. Dia tidak ingin sejumlah industri terkena imbas dari tingginya harga tiket.

“Hal tersebut sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejumlah asosiasi industri nasional. Serta arahan bapak Presiden mengenai penurunan tarif tiket penerbangan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Ari berharap, penurunan ini bisa mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional. Khususnya dalam menunjang sektor pariwisata, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maupun industri lain.

Baca juga : Basuki Kasih Sinyal Positif

Dia paham betul industri penerbangan memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian. Garuda Indonesia Group juga memastikan komitmen penurunan harga tiket pesawat sejalan dengan sinergi intensif yang dilakukan seluruh pemangku kepentingan. Tujuannya untuk memastikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara tetap terjaga.

Sebagai BUMN, Ari menyebut, penurunan tarif tiket juga sesuai tata kelola industri penerbangan yang tepat guna. Baik dari segi aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara, maupun keberlanjutan bisnis maskapai penerbangan di Indonesia.

Terakhir, dia berharap, melalui penurunan tarif tiket ini, bisa membuka akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara. Dengan begitu, Garuda Indonesia Group dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dalam memberikan pelayanan berkualitas yang dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat.

Baca juga : Maskapai Ngekor Garuda Kerek Tiket Penerbangan

“Penurunan harga tiket tersebut kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif,” cetus Ari.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Jokowi meminta seluruh maskapai penerbangan dalam negeri menurunkan harga tiket dimulai pekan ini. Imbauan diberikan Jokowi untuk menyikapi keluhan dari baik penumpang maupun industri perhotelan dan restoran.

Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menilai tingginya harga tiket berdampak pada industri perhotelan. “Ada apa sih di balik ini. Kalau mau naikkan kenapa nggak di peak season, wajar karena banyak orang mau pergi,” pungkasnya. [MEN/IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.