Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jaga Cadangan Emas Dalam Negeri
Pemerintah Lagi Kaji Bentuk Bullion Bank
Selasa, 9 Maret 2021 05:47 WIB
Sebelumnya
Menurutnya, keberadaan bullion bank memungkinkan sekali dijadikan alternatif penambal devisa. Namun, jika tujuan pemerintah untuk mengatur fluktuasi harga emas, itu akan di luar kendali pemerintah. Sebab, harga emas masih sangat tergantung dengan kondisi global, layaknya rupiah.
“Karena akan ada faktor sentimen di luar dan dalam negeri, yang membentuk harganya bisa naik atau turun,” imbuhnya.
Diketahui, Indonesia memiliki pertambangan Grasberg di Papua, yang merupakan tambang emas terbesar di dunia setelah South Deep Gold Mine di Afrika Selatan. Dengan cadangan emasnya mencapai 30,2 juta ounce.
Baca juga : Meski Pandemi, Pemerintah Tetap Kejar Penurunan Stunting Hingga 14 Persen
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara produsen emas terbesar ketujuh di dunia dengan produksi mencapai 130 ton per tahun atau 4,59 juta ounce pada 2020.
Sementara, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam sebagai produsen emas, masih tergolong sebagai junior gold miner company dengan produksi tahun lalu sebesar 1,7 ton.
Konsumsi emas Indonesia cenderung masih rendah dengan rincian untuk retail investment 172.800 ounce dan perhiasan 137.600 ounce.
Baca juga : Kebut Pengembangan Kendaraan Listrik, Pemerintah Tebar Insentif
Kurang Berkilau
Tahun ini, investasi emas diproyeksikan masih redup. Menurut Ibrahim, ini terjadi lantaran muncul pesaing emas, yaitu mata uang kripto (Cryptocurrency) seperti bitcoin, yang banyak diminati di pasar global. Selain itu, vaksinasi di berbagai negara membuat optimisme masyarakat muncul.
“Sekarang waktu yang tepat untuk masyarakat membeli emas yang kecil-kecil, 1-2 gram. Walau tahun ini kurang berkilau, tapi masih tetap bagus sebagai investasi jangka panjang 5-10 tahun,” saran Ibrahim.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya