Dark/Light Mode

Sambangi PLTU Suralaya

Komisi VII DPR Dorong Pemerintah Jamin Pasokan Batu Bara

Sabtu, 13 Februari 2021 07:11 WIB
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian saat melihat langsung fasilitas yang ada di PLTU Suralaya, PT. Indonesia Power, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Kamis, 11 Februari 2021. (Dok. DPR)
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian saat melihat langsung fasilitas yang ada di PLTU Suralaya, PT. Indonesia Power, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Kamis, 11 Februari 2021. (Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, milik PT Indonesia Power di Cilegon Banten kedatangan tamu kehormatan dari Lembaga Tinggi Negara yakni Komisi VII DPR (bidang energi, riset teknologi, dan lingkungan Hidup), Kamis (11/2/2021) .

Kunjungan kerja ini dilakukan guna memastikan ketersediaan energi listrik di PLTU tersebut. Tim kunjungan reses Komisi VII DPR dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian, yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Kunjungan Kerja.

Saat kunjungannya ke PLTU Suralaya, Ramson menegaskan, pentingnya keberadaan pembangkit besar seperti Suralaya untuk mendukung ketersediaan teknologi lain yang membutuhkan listrik.

Baca juga : Pimpinan DPR: Tergantung Keputusan Badan Legislasi

“Ketersediaan energi listrik harus dijamin oleh pemerintah yang dalam hal ini kami dari DPR RI Komisi VII yang concern terhadap keamanan dan ketersediaan energi listrik, karena tanpa ketersediaan atau keterjaminan energi listrik, program-program yang berbasis listrik tidak akan berjalan seperti kendaraan listrik dan lainnya,” tutur Ramson.

Pihaknya menilai, PLTU Suralaya sangat strategis tidak hanya terkait ketersediaan energi listriknya, namun ketersediaan energi primernya (batu bara) juga harus terjamin untuk.

“Komisi VII juga harus memastikan tidak hanya ketersediaan energi listriknya tetapi juga ketersediaan energi primernya, agar kontinuitas energi listrik ini terjaga dan tidak menjadi ancaman terjadinya pemadaman di suatu daerah,” tegas Ramson.

Baca juga : Komisi VII Dorong Produksi Blok Migas Sijunjung Segera Berjalan

Selain keandalan dalam penyediaan energi listrik yang harus tetap dijaga oleh PLTU Suralaya, juga sebagai PLTU penyumbang terbesar kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali, PLTU Suralaya juga diharapkan tidak mengesampingkan aspek kinerja, tanggung jawab lingkungan dan CSR nya.

"Terbukti Suralaya PGU juga telah memenangkan berbagai penghargaan dalam bidang inovasi, K3L dan Lingkungan dan CSR di tingkat regional, nasional maupun internasional," imbuhnya.

Corporate Secretary PT Indonesia Power Igan Subawa Putra menegaskan, sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik, PT Indonesia Power Suralaya PGU melakukan Program Tanggung Jawab Sosial atau lebih sering dikenal dengan Program CSR (Corporate Social Responsibility).

Lewat dana SCR, PT Indonesia Power sukses mendirikan Eco Park Suralaya yang dalam pembangunannya menggunakan paving blok yang memanfaatkan fly ash & bottom ash (FABA) sebagai bahan bakunya.

Selain itu lanjut Igan, dalam menjaga komitmennya untuk terus menjaga keandalan pasokan listrik dan juga untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025, PT Indonesia Power telah melakukan implementasi co-firing biomassa pada sebagian unit pembangkitnya termasuk PLTU Suralaya.

"Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2," tutup Igan. 

Sekedar info, PT Indonesia Power Suralaya Power Generation Unit (PGU) adalah salah satu PLTU yang dimiliki oleh PT Indonesia Power, yang merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero).

Baca juga : Komisi V DPR: Pembahasan Revisi Otsus Papua Tidak Boleh Parsial

Suralaya PGU pertama kali dibangun pada tahun 1984 dengan 2 (dua) Unit Pembangkit dan terus ditingkatkan hingga menjadi 7 (tujuh) Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.440 MW.

PLTU terbesar di Indonesia ini memproduksi sekitar 50 persen dari total produksi PT Indonesia Power dan menyumbang 17 persen dari energi listrik kebutuhan Jawa-Madura-Bali. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.