Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Raup Rp 173 M Di Pameran Foodex, Produk Mamin RI Diminati Rakyat Jepang

Senin, 15 Maret 2021 20:28 WIB
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan. (Foto: Kemendag)
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan. (Foto: Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah status state of emergency (SOE) yang diberlakukan pemerintah Jepang, produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia sukses meraup transaksi dagang hingga 12 juta dolar AS atau Rp 173,11 miliar dalam pameran the 46th International Food and Beverage Exhibitions (Foodex) 2021. Pameran digelar pada 9-12 Maret 2021 di Chiba, Jepang.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan, di Jakarta, Senin (15/3).

"Transaksi dagang sebesar 2 juta dolar AS dalam Foodex 2021 tersebut merupakan kontribusi dari transaksi produk ayam kaarage beku dan durian palu beku dalam kemasan sebesar 9 juta dolar AS; serta produk camilan, saos sambal, dan bumbu-bumbu yang mendapatkan order hingga 3 juta dolar AS,” jelas Kasan.

Baca juga : Di Tengah Pandemi Corona, Produk Mamin Indonesia Ramaikan FOODEX Jepang 2021

Menurut Kasan, pemberlakuan SOE di Jepang telah menggeser kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi mamin yang praktis atau sekali pakai hingga makanan beku dalam kemasan menjadi primadona pada Foodex tahun ini. “Selain itu, kondisi geografis yang rawan bencana dan demografi Jepang yang mulai menua serta mayoritas wanita Jepang yang juga turut aktif sebagai pekerja kantoran, membuat makanan beku menjadi tren dan semakin digemari di Jepang,” imbuh Kasan.

Foodex 2021 yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut dihadiri lebih dari 26 ribu pengunjung dari kalangan buyers, tradings, retailers, hingga produsen mamin di wilayah Jepang dan sekitarnya. Pameran yang diselenggarakan di pusat pertemuan Makuharie Messe ini diikuti lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia. Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia dan diikuti perwakilan dari 17 produsen serta pelaku usaha mamin Indonesia.

Secara terpisah, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, partisipasi Indonesia di dalam gelaran Foodex ke-46 merupakan salah satu prioritas Kementerian Perdagangan di masa pandemi, yaitu mendorong ekspor produk mamin. “Permintaan produk mamin biasanya bertahan, bahkan cenderung meningkat,” ujarnya.

Baca juga : Soal Penerapan TKDN, Core: Masih Jauh Dari Harapan

Mendag menambahkan, permintaan yang besar ini perlu didukung pemangku kepentingan lain seperti perbankan terkait bantuan pembiayaan/permodalan ekspornya; serta produsen terkait ketersediaan, kualitas, dan kontinuitas barang. Selain itu, peran perwakilan perdagangan di luar negeri diharapkan akan mendorong terjadinya transaksi dan kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka menggenjot ekspor Indonesia.

Kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia pada Oktober tahun lalu berdampak secara tidak langsung dengan ramainya Paviliun Indonesia selama pameran. Kunjungan tersebut menandakan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya sebagai refleksi komitmen bersama kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia.

Keberhasilan ini menunjukkan produk mamin Indonesia sangat diminati di pasar Jepang. Apalagi Jepang merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki potensi pasar yang besar. Hal ini terlihat pada peningkatan nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke Jepang selama lima tahun terakhir (2016-2020) sebesar 8,72 persen.

Baca juga : Dipangkas Rp 519 Miliar, Menteri Siti Pastikan Program Rakyat Tetap Jalan

Nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke Jepang pada 2020 tercatat sebesar 211,7 juta dolar AS dan menempatkan Indonesia sebagai eksportir ke-10 produk makanan olahan ke Jepang dengan pangsa pasar 1,77 persen. Produk utama makanan olahan ke Jepang di antaranya olahan udang, olahan ikan, olahan kepiting, biskuit, dan olahan buah-buahan. [DIT]

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.