Dark/Light Mode

Jalin Kemitraan Petani Dan TaniHub

Kemenkop UKM Target Penuhi Kebutuhan Pangan Dalam Negeri

Sabtu, 20 Maret 2021 19:11 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke NFC Tanihub Group di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (20/3). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke NFC Tanihub Group di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (20/3). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM kian memantapkan strategi model bisnis korporatisasi petani dan menciptakan koperasi pangan modern. Salah satunya lewat kerja sama yang telah terjalin dengan TaniHub Group sebagai agregator.

TaniHub sendiri merupakan perusahaan agriculture technology. Melalui kerja sama kemitraan tersebut diharapkan TaniHub mampu menyerap hasil produk pertanian maupun perkebunan dengan pola yang menguntungkan bagi petani.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, pihaknya menggandeng TaniHub lantaran startup pertanian ini telah memiliki infrastruktur yang mumpuni. Upaya tersebut, sambungnya, sejalan dengan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kementeriannya untuk membangun koperasi-koperasi pangan yang meliputi industri pertanian, perternakan, dan perikanan.

Baca juga : Luhut Sentil Pejabat Ogah Pake Produk Dalam Negeri

"Agar kita mampu membangun sistem produksi pangan nasional modern, yang lebih menjamin kualitas supply lebih stabil," ucapnya dalam kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke NFC Tanihub Group di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (20/3).

Sebelumnya, MenkopUKM juga sudah melihat langsung pabrik Processing and Packing Center (PPC) TaniHub di Malang, Jawa Timur pada November 2020 lalu.

Diakui Teten, hingga saat ini, sebagian kebutuhan pangan dalam negeri masih dipenuhi dari hasil impor. Oleh karena itu, dengan korporatisasi petani diharapkan kebutuhan pangan dalam negeri bisa dipenuhi dari produk lokal.

Baca juga : Jinakkan Harga Tahu-Tempe, Kemendag Jaga Pasokan Kedelai

"Korporatisasi petani mengkonsolidasikan petani perorangan yang berlahan sempit untuk tergabung dalam koperasi pangan modern, sehingga tercipta komoditi rantai pasok baik untuk pasar domestik maupun ekspor," kata dia.

Menurut Teten, adanya kepastian pasar bagi produksi pertanian ini juga sekaligus memudahkan koperasi dalam meraih pembiayaan. Sebab, selama ini koperasi sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan dianggap sebagai sektor yang berisiko tinggi bagi perbankan.

"Jadi jika kita sekarang membangun koperasi pangan terhubung dengan market dan rantai pasok, maka akan mendorong perbankan lebih berani membiayai sektor pangan kita," imbuh Teten.

Baca juga : Perusahaan Yang Bayar Karyawan Dapat Gratis

Ke depan, ia berharap, akan banyak pihak lain, tak hanya TaniHub, yang bermitra dengan petani dalam menyerap hasil produksi pangan. Dengan demikian, target pemenuhan industri pangan dalam negeri bisa terwujud. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.