Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diskusi IBCSD dan Capital Coalition, Manusia dan Alam Sebagai Kunci Transformasi Sistem Pangan

Minggu, 21 Maret 2021 10:50 WIB
Dskusi yang digelar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Capitals Coalition pada 16-18 Maret 2021. (Foto: Zoom)
Dskusi yang digelar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Capitals Coalition pada 16-18 Maret 2021. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia bekerja dalam sektor pangan. Mulai dari lini produksi, distribusi hingga layanan sistem pertanian dan pangan.

Jumlah tenaga kerja yang bergerak dalam bidang pangan dan pertanian di Indonesia mencapai lebih dari 29 persen. Jumlah tersebut pun didominasi tenaga kerja informal, yakni sebesar 88 persen.

Merujuk hal tersebut, Direktur Center for Transdisciplinary and Sustainable Science (CTSS) IPB University, Prof Damayanti Buchori menyampaikan, degradasi alam kini tidak lagi hanya berdampak terhadap agribisnis dan produksi pangan.

Dampak langsung, katanya, juga berpengaruh langsung terhadap para pekerja, komunitas lokal, kesehatan masyarakat bahkan ekonomi secara keseluruhan.

Baca juga : Mahfud MD Ajak Amalkan Agama Secara Adil Dan Seimbang

Fenomena tersebut dinilainya memperlihatkan gentingnya transformasi di sektor pangan dan pertanian, ke arah yang lebih berkelanjutan. Transformasi sistem pangan ke arah berkelanjutan, bukanlah hal yang mudah, meski bukan tak mungkin dilakukan.

"Sustainability (keberlanjutan) bukanlah one size-fits all, kita perlu mempertimbangkan setiap konteks lokal terutama untuk mengubah sistem pangan kita," ujar Prof Damayanti Buchori dalam diskusi yang digelar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Capitals Coalition pada 16-18 Maret 2021, dalam siaran pers, Minggu (21/3). 

Acara ini mempertemukan perwakilan dari sektor swasta dan publik, akademisi serta masyarakat untuk memberikan masukan ke dalam draf Pedoman Operasional TEEBAgriFood. Tujuannya, agar pedoman lebih relevan dengan konteks Indonesia.

Pedoman ini dibuat berdasarkan sintesis dari pengetahuan ilmiah dan praktis mutakhir, yang memberikan acuan yang jelas dengan menyediakan para pelaku bisnis.

Baca juga : Dukung UMKM, Bank Mandiri Andalkan Layanan Mandiri Pintar Dan Sistem Warung

Khususnya, di bidang pangan dan pertanian, alat yang dibutuhkan untuk menilai dampak dan ketergantungan mereka pada modal alam, manusia dan sosial.

Tujuan keseluruhannya adalah untuk menginformasikan bisnis dengan lebih baik, sehingga mereka dapat membuat keputusan dan tindakan yang dapat memberikan manfaat untuk seluruh sistem.

Inisiatif TEEBAgriFood sendiri secara global diselenggarakan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP). Sementara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertindak sebagai pemrakarsa dan pemimpin dari sisi pemerintah untuk TEEBAgriFood di Indonesia.

Proyek TEEBAgriFood untuk bisnis berfokus pada tujuh negara mitra di seluruh dunia: Brasil, Cina, India, Indonesia, Malaysia, Meksiko, dan Thailand dan akan berjalan hingga akhir tahun 2022.

Baca juga : Gandeng Bank Danamon, Manulife Indonesia Hadirkan Asuransi Kesehatan Terjangkau

Pada hari pertama diskusi, selain CTSS IPB, hadir pula Anang Noegroho, Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN (BAPPENAS); Dr. Rony Megawanto, Direktur Program KEHATI; Dr. Ageng Herianto, Representatif FAO Indonesia; Henriette Faergemann, European External Action Services; serta Salman Hussain, Coordinator for The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEB), UNEP.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.