Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bangun Pabrik Di Cikande

Waskita Karya Infrastruktur Garap Bisnis Baja

Rabu, 10 April 2019 19:02 WIB
Ilustrasi pabrik baja. (Foto: Gaikindo)
Ilustrasi pabrik baja. (Foto: Gaikindo)

RM.id  Rakyat Merdeka -
PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) membangun Workshop Fabrikasi Baja di Cikande, Banten. Pabrik ini untuk memenuhi kebutuhan tower baja di Sumatera sepanjang 500 kilo meter (km) dengan output listrik 500 kilo volt ampere (kva).

DIREKTUR UTAMA Waskita Karya Infrastruktur Gunadi Soekardjo mengatakan, pihaknya membangun workshop di atas lahan seluas 5,1 hektar (ha) dengan kapasitas produksi sebanyak 4 ribu ton baja per bulan. Pembangunan ditarget selesai selesai dalam kurun waktu enam bulan.

“Artinya di Oktober sudah bisa beroperasi memproduksi 40 ribu ton per tahun," ujarnya, usai acara groundbreaking Workshop Fabrikasi Baja, di Cikande, Banten, kemarin.

Baca juga : Prabowo Kritik Infrastruktur, Pendukungnya Pulang Naik MRT

Menurut dia, pembangunan pabrik baja ini menjadi salah satu portofolio baru bagi perusahaan. Sehingga, bisa memberikan dukungan terhadap penyediaan kebutuhan tower transmisi yang masih belum terpenuhi. 

Diakuinya pembangunan transmisi sepanjang 500 kva ini progresnya lambat dari sisi produksi. Sebab, rata-rata kebutuhan PLN mencapai 400 ribu ton sampai 2028. Sementara kapasitas produksi dari anggota Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia (Aspatindo) rata-rata 330 ribu ton per tahun.

"Karena peluangnya masih ada, dan kami juga punya capital-nya (modal), kami ingin mengisi itu supaya (pembangunan transmisi) tidak terlambat," ungkapnya.

Baca juga : Menteri Jonan Resmikan 2 Proyek Infrastruktur Gas Strategis Sumatera Selatan

Untuk itu, pihaknya berinisitif membangun pabrik baja sendiri untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Artinya, untuk jangka pendek, hasil produksi tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kontrak EPC Waskita Karya. Sedangkan, jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan PT PLN.

"Jadi, dengan adanya pabrik ini, perkiraan pendapatan tahun depan bisa mencapai Rp 1 triliun hanya dari produksi pembuatan tower," katanya.
Untuk memenuhi permodalan investasi, pihaknya masih mendapatkan kucuran anggaran dari induk usaha. Secara keseluruhan, investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 4,5 triliun.

"Tahun ini saja, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 1 triliun karena beberapa proyek masih tahap feasibility study (FS). Kalau untuk pabrik baja ini, investasinya hanya Rp 250 miliar," ungkapnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.