Dark/Light Mode

Pulihkan Ekonomi, Pelonggaran DP 0 Persen Dongkrak Pengajuan KPR

Rabu, 7 April 2021 22:17 WIB
Webinar bertajuk Relaksasi DP 0 persen Sebagai Senjata Utama Peningkatan Kredit, di Jakarta, Rabu (7/4). (Foto: Istimewa)
Webinar bertajuk Relaksasi DP 0 persen Sebagai Senjata Utama Peningkatan Kredit, di Jakarta, Rabu (7/4). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dari sisi pengembang properti, menurut Hanafi, tidak semua jenis properti cocok dengan DP 0 persen. Sebab, hanya beberapa jenis properti saat ini lebih prospektif ketimbang lainnya.

"Kami lihat lagi. Kita lebih cenderung untuk rumah tapak dulu. kita lihat perkembangan aturan ini," katanya lagi. BTN sendiri menargetkan KPR subsidi tumbuh hingga 7-9 persen. Kemudian untuk non subsidi, pertumbuhan kredit ditargetkan sebesar 4-5 persen," ujarnya.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Penyaluran Dana PEN Dikebut

Adapun target penyaluran kredit subdisi sebesar 130 ribu unit, dan non sebesar 24 ribu unit. "Target ini inline dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 4,5 persen hingga 3,5 persen," tambahnya.

Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menilai, kebijakan untuk mendorong kredit perbankan yang diluncurkan oleh pemerintah dan otoritas keuangan, termasuk relaksasi rasio LTV/ FTV untuk kredit pembiayaan properti 100 persen, belum akan berdampak optimal ke perekonomian karena pandemi Covid-19 masih ada.

Baca juga : Diskon PPnBM Mobil Dongkrak Pembiayaan Adira

Menurut Piter, kebijakan DP 0 persen tidak bisa dilihat secara parsial. Melainkan satu paket dengan berbagai kebijakan lain dari pemerintah dan otoritas keuangan agar bisa berdampak pada pertumbuhan kredit bank, dan perekonomian secara umum.

Karena kebijakan-kebijakan ini harus dilihat dari bagian dari kebijakan pemerintah dan otoritas dalam meningkatkan ketahanan ekonomi Tanah Air dalam menghadapi pandemi. "Saya mengusulkan kebijakan (DP 0 persen) ini jangan dilakukan dalam jangka pendek, tapi lebih panjang agar bisa memanfaatkan momentum ketika pandemi berakhir nanti," tuturnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.