Dark/Light Mode

Dihantam Pandemi, Aset Bank DKI Tumbuh 13,39%

Rabu, 28 April 2021 21:14 WIB
Dihantam Pandemi, Aset Bank DKI Tumbuh 13,39%

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah krisis Pandemi Covid-19,  Bank DKI masih dapat mencatatkan kinerja yang baik dan tetap tumbuh dengan ketahanan yang cukup kuat. 

Berbagai kebijakan cepat yang dilakukan sebagai respon pandemi menunjukkan hasil positif dari sisi tingkat kesehatan maupun bisnis perseroan. 

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Zainuddin Mappa dalam keterangan,  Rabu (28/4).

Zainuddin mengatakan,  bahwa pandemi Corona memberikan tekanan yang cukup berat bagi perbankan, khususnya di sisi risiko kredit. Oleh sebab itu, Bank DKI menerapkan berbagai inisiatif dan pengelolaan risiko yang efektif untuk menjaga kualitas aset dan bisnis. 

Penyaluran kredit dan pembiayaan di tahun 2020 juga dilakukan dengan sangat selektif dan memperhatikan prinsip kehati-hatian. 

Ia mencatat,  Per Desember 2020, rasio NPL Gross tercatat sebesar 2,98 persen dan berada di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional di tahun 2020 sebesar 3,06 persen. 

Baca juga : Beri Ketenangan Konsumen Saat Pandemi, AQUA Japan Tambah Masa Garansi

Selain itu, untuk menjaga kelangsungan bisnis ke depan, Bank DKI juga telah membukukan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi penurunan kualitas kredit imbas dari pandemi Covid-19. 

Seiring dengan belum pulihnya permintaan kredit sebagai imbas dari pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2020, memberikan tekanan pada pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan, yang terkontraksi minus 4,71 persen (yoy), menjadi sebesar Rp 35,66 triliun. 

Penurunan kredit di sepanjang tahun 2020, dikarenakan Bank DKI mengurangi eksposure kredit yang diberikan kepada bank,  di mana sebelumnya tahun 2019 mencapai sebesar Rp 3 triliun menjadi hanya Rp 575 miliar di tahun 2020.

Adapun kredit yang diberikan kepada sektor riil tetap tumbuh sebesar 1,95 persen dari semula sebesar Rp 34,40 triliun di tahun 2019 menjadi sebesar Rp 35,08 triliun di tahun 2020. 

"Bank DKI menjaga kualitas pertumbuhan kredit dengan fokus meningkatkan kredit pada sektor riil, dengan harapan dapat ikut serta mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor riil agar bisa terus tumbuh selama pandemi,",kata Zainuddin.

Sementara itu, total aset Bank DKI mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik sebesar Rp 63,04 triliun, tumbuh 13,39 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 55,60 triliun. Pertumbuhan aset tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Baca juga : Yakinlah, Habis Gelap Pandemi Akan Terbitlah Terang

"DPK mengalami peningkatan 31,16 persen, dari semula tercatat sebesar Rp 37,30 triliun menjadi sebesar Rp 48,92 triliun di tahun 2020," ucapnya.

Total tabungan Bank DKI per Desember 2020 tercatat sebesar Rp 11,07 triliun, tumbuh 5,04 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 10,54 triliun. 

Adapun untuk giro per Desember 2020 tercatat sebesar Rp11,17 triliun, tumbuh sebesar 46,84 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 7,61 triliun sementara untuk Deposito tercatat sebesar Rp 26,69 triliun, tumbuh 39,30 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 19,14 triliun.

Berdasarkan data Rasio Keuangan, per Desember 2020, Rasio Kecukupan Modal (CAR), Bank DKI tercatat sebesar 28,05 persen mengalami peningkatan sebesar 2,27 persen dari sebelumnya 25,78 persen. 

Selain itu, rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) per Desember 2020 tercatat sebesar 81,99 persen meningkat 5,98 persen dari tahun 2019 sebesar 76,01 persen. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), dalam rangka implementasi PSAK 71 di tahun 2020. 

Rasio Net Interest Margin (NIM), akhir tahun 2020 tercatat sebesar 5,26 persen, cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 5,44 persen imbas dari perlambatan pertumbuhan kredit yang terjadi di sepanjang tahun 2020.

Baca juga : Walau Pandemi, Petrosea Torehkan Laba 470 Miliar

Di tahun 2020, laba bersih Bank DKI mengalami kontraksi seiring dengan kondisi pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan penyisihan pencadangan yang cukup agresif. 

Meskipun demikian, Bank DKI masih memiliki ketahanan yang baik dalam membukukan laba bersih yang masih tercatat positif di tahun 2020 sebesar Rp 580,6 miliar. 

"Berbagai inisiatif dalam upaya penanganan pandemi dengan tetap mengedepankan pertumbuhan yang berkualitas menjadi fundamental yang baik bagi perseroan untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang", tuturnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.