Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dies Natalis Ke-19, PresUniv 2021 Ajak Anak Muda Bangkit Dari Pandemi

Senin, 3 Mei 2021 10:25 WIB
Dies Natalis Presiden University. (Foto: ist)
Dies Natalis Presiden University. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan bagi President University (PresUniv). Karena berbagai kegiatan yang sempat tertunda pada masa awal pandemi kembali berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Salah satunya kegiatan yang terselenggara sukses dan meriah di tahun ini ialah yaitu Dies Natalis PresUniv ke-19. Pada tahun ini PresUniv sudah memasuki umurnya yang ke-19, dan pandemi ini tak menyurutkan semangat civitas akademika PresUniv untuk merayakannya. 

Dengan tema utama Dies Natalis PresUniv :“Youthopia; Where Darkness Exists, Light Subsists”, PresUniv mengajak para mahasiswanya untuk bangkit dari pandemi.

“Konsep tahun ini adalah penyembuhan dan kebangkitan untuk masa depan yang lebih baik. Karena seperti yang diketahui, seluruh dunia sedang jatuh di semua aspek karena pandemi Covid-19,” kata Rektor PresUniv, Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto di salah satu rangkaian acara Dies Natalis PresUniv 2021, di Kota Jababeka, baru-baru ini.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Dies Natalis tahun ini Rivera Liza Valentina menambahkan, tema tahun ini ingin menyampaikan bahwa PresUniv mengajak semua orang, terutama anak muda untuk bangkit dari pandemi ini.

Baca juga : Ini Penjelasan Kemenhub, Soal Pesawat Lion Air Yang Angkut Penumpang Dari Wuhan

“Semoga setelah perayaan ini, kita semua bisa lihat kalau kita bisa bangkit lagi meski sempat jatuh di masa pandemi. Semuanya harus tetap berjalan dan menemukan cahaya baru di masa yang gelap ini,” ungkap mahasiswa Prodi Manajemen, PresUniv, tahun angkatan 2019 ini.

Untuk itu, tiga rangkaian acara Dies Natalis merupakan gambaran dari langkah-langkah perkembangan dalam perjalanan di masa pandemi ini. Kegiatan pertama, yaitu webinar nasional berjudul Ahch-to: Secrets of The Force.

“Webinar ini menggambarkan tahap awal dalam sebuah perjalanan, yaitu tahap belajar,” ungkap Rive. Topiknya dibawakan langsung oleh Felicia Putri Tjiasaka, Co-founder Ternakuang.id sekaligus alumni Prodi Manajemen, PresUniv, angkatan tahun 2014, dan Sena Achari, Director of Product Management detiknetwork.

Dalam webinar ini dibahas banyak hal mengenai investasi. Pembahasan ini sangat penting mengingat pertumbuhan perekonomian Indonesia sempat mengalami penurunan sebesar -5,32 persen di 2020. Oleh sebab itu, penting untuk mengatur keuangan, terutama menabung, yang salah satunya bisa dilakukan melalui investasi.

Setelah itu, rangkaian acara dilanjutkan dengan E-Sport Competition dan Business Model Canvas Competition. “Ini adalah tahap setelah belajar, yaitu peperangan atau perjuangan,” ungkap Rive. 

Baca juga : Puncak Dies Natalis ke 37, STMA Trisakti Bahas Peluang Asuransi di Tengah Pandemi

Kedua kompetisi ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa PresUniv, melainkan siswa sekolah menengah atas (SMA) juga. Sebanyak 35 tim yang masing-masing tim beranggotakan 7 orang mengikuti E-Sport Competition, dan 33 peserta mengikuti Business Model Canvas Competition.

Setelah belajar dan berperang, tentunya perlu diadakan perayaan atas perjalanan yang telah ditempuh. “Rangkaian acara terakhir merupakan bentuk penghargaan terhadap semua orang yang telah berjuang dan tidak menyerah dengan pandemi ini,” jelas Rive.

Tahap inilah yang dirayakan di Final Night Dies Natalis PresUniv. Pada malam perayaan ini, ditampilkan berbagai penampilan dari mahasiswa PresUniv. Tidak ketinggalan, hadir juga Idgitaf x fivein yang menyanyikan lagu-lagu populer saat ini untuk memeriahkan malam perayaan Dies Natalis 2021.

Prof Jony menambahkan, dua tahun terakhir ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas academica PresUniv. 

Sebab sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, PresUniv perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik. Untuk itu, sejak awal 2020 kemarin, semua aktivitas kampus dilakukan secara daring serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga : Menko PMK Ajak Ambil Pelajaran Pembatasan Ramadan Kedua Dari Pandemi

Hingga April 2021, PresUniv mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning Universitas Presiden. Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning. 

Sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih akan mengikuti pembelajaran secara offline atau online atas persetujuan dari orangtua masing-masing. Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yaitu hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia.

“Lebih lanjut, pada bulan Mei mendatang PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” ungkap Prof Jony.

Di samping itu, PresUniv juga tetap memberikan izin dan mengakomodir mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring, atas persetujuan orangtua. Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk keseriusan PresUniv yang tidak ingin menyerah pada Covid-19, melainkan beradaptasi dengan cara-cara baru karena inilah new normal yang baru. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.