Dark/Light Mode

Driver Mau Mogok Karena Insentif Turun, Gojek Alasan Lakukan Pemerataan

Senin, 7 Juni 2021 14:42 WIB
Pengiriman paket GoTo (Foto: Dok. GoTo)
Pengiriman paket GoTo (Foto: Dok. GoTo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mitra driver Gojek dikabarkan bakal mogok kerja dengan cara off bid atau mematikan aplikasi secara massal, Selasa (8/6). Aksi ini diambil sebagai bentuk kekecewaan kepada GoTo, perusahaan merger antara Gojek-Tokopedia, yang dinilai menetapkan secara sepihak perihal insentif layanan Gokilat atau Gosend Sameday, yang lebih kecil dibanding insentif lama.

Dalam rilis yang beredar di Twitter, perubahan insentif Gokilat oleh GoTo memang berpotensi mengurangi pendapatan driver. Perbandingannya sebagai berikut:

Insentif lama di Jabodetabek
- Menyelesaikan 5 pengantaran: Rp 10.000
- Menyelesaikan 8 pengantaran: Rp 30.000
- Menyelesaikan 10 pengantaran: Rp 45.000
- Menyelesaikan 13 pengantaran: Rp 60.000
- Menyelesaikan 15 pengantaran: Rp 100.000

Insentif baru di Jabodetabek
- Menyelesaikan pengantaran 1-9 dapat Rp 1.000/pengantaran
- Menyelesaikan pengantaran 10-14 dapat Rp 2.000/pengantaran
- Menyelesaikan pengantaran 15+ dapat Rp 2.500/pengantaran

Mendengar kabar ini, VP Corporate Communications Gojek Audrey Petriny memberi penjelasan. Kata dia, ada dua faktor yang bisa menentukan pendapatan bagi mitra driver, khususnya Gosend Sameday yaitu jarak tempuh dan insentif.

Menurut Audrey, yang berubah hanya skema insentif. Sementara, hitungan jarak tempuhnya tidak berubah, yaitu Rp 2.000 per km untuk Jabodetabek, Rp 1.800 per km untuk Bandung.

Audrey menjelaskan, dalam skema yang lama, insentif baru diberikan ketika mitra driver menyelesaikan minimum 5 pengantaran. Dengan skema baru, walaupun mitra hanya menyelesaikan 1 pengantaran, mereka sudah berhak untuk mendapat insentif.

"GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif," katanya, kepada RM.id, Senin (7/6).

Menurutnya, kebijakan ini justru merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut. Dengan skema baru, makin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi. GoSend juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra dengan performa baik.

Di sisi lain, GoSend juga terus meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi dan inisiatif lainnya, disamping terus menjaga dan meningkatkan standar layanan yang lebih baik. Melalui berbagai upaya ini, kata Audrey, antara lain skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, peningkatan program pemasaran, serta inisiatif lainnya termasuk program apresiasi bagi mitra, daya saing GoSend akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat.

"Hal ini akan mendorong tingkat permintaan pelanggan (order) bagi para mitra driver dan memberikan peluang  memperoleh pendapatan secara lebih berkesinambungan," jelasnya.

Ia juga membantah perubahan ini karena merger antara Gojek dan Tokopedia. "Ini murni hasil pengamatan di lapangan," ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.