Dark/Light Mode

Mantul! KUR Tanpa Jaminan Dinaikkan, Pemerintah Sayang UMKM

Jumat, 9 April 2021 09:06 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi pelaku UMKM di Bali beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi pelaku UMKM di Bali beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM-FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengapresiasi langkah pemerintah yang terus berkomitmen mendorong sektor UMKM kembali bangkit di tengah pandemi.

Kata Teuku Rifky, melalui kebijakan pemerintah menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan yang semula di bawah Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, menunjukkan komitmen pemerintah terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi dari sektor UMKM.

"Ini sangat bagus, berbagai stimulus yang diberikan pemerintah telah senada mendorong sektor UMKM menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi," ujar Teuku Riefky dalam keterangan tertulisnya kepada RM.id, Jumat (9/4).

Baca juga : DPR Desak Pemerintah Realisasi BUMN Pembiayaan UMi

Selain itu, kata Teuku Riefky, kondisi perekonomian sudah mulai membaik terlihat dari kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai ke level 53,2 per Maret 2021. Artinya, Riefky melihat roda industri sudah mulai bergerak stabil. Hal ini terlihat, berbagai kebijakan pemerintah, semuanya dalam nada yang sama untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Menurut Riefky, kondisi ini harus disambut baik oleh dunia usaha untuk kembali membuka aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan relaksasi plafon KUR yang diberikan pemerintah.

"Diharapakan momentum bulan puasa dan lebaran mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi semakin berjalan lebih cepat," tambahnya.

Baca juga : Bantu Penanganan Bencana NTT, Garuda Operasikan Penerbangan Kemanusiaan

Hal senada disampaikan oleh pengamat ekonomi Bank Permata Josua Pardede yang menilai tambahan relaksasi bagi UMKM dengan meningkatkan program pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan ini dapat berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional.

Kata Josua, KUR tanpa jaminan ini dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk kembali bangkit dan mengembangkan usahanya dengan kemudahan penyaluran modal yang telah diberikan pemerintah.

"Terlebih, sektor UMKM sendiri berkontribusi terhadap ekonomi nasional sebesar 60 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 96 persen," tambah Josua.

Baca juga : Ramadhan Dan Lebaran, Pemerintah Jor-joran Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Josua menilai, strategi pemerintah dalam memberikan program stimulus UMKM dapat memberikan dampak positif bagi produktivitas dalam negeri. Kemudian, dari sisi permintaan pemerintah telah memberikan keringanan PPnBM, kemudahan KPR, dan suku bunga yang turun dari tujuh persen menjadi 6 persen.

"Berbagai kemudahan yang telah diberikan pemerintah, dari sisi permintaan hingga sisi produsen melalui stimulasi KUR ini menjadi kombinasi kebijakan yang tepat untuk membangun kepercayaan masyarakat, sehingga mendukung peningkatan daya beli," terang Josua.

Untuk diketahui, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan menjadi Rp 100 juta, dari sebelumnya Rp 50 juta. Penyesuaian besaran KUR ini dilakukan agar porsi pembiayaan UMKM mampu mencapai level lebih dari 30 persen pada 2024. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.